Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Wisata Religi di Makam Sunan Kalijaga Saat Ramadhan

2 Juni 2019   15:39 Diperbarui: 2 Juni 2019   15:48 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suara adzan ashar dilantunkan di masjid kompleks makam sunan kalijaga Raden Sahid, sekitar kompleks makam terlihat sepi, tidak seperti menjelang masuk bulan ramadhan, kompleks makam ini berjubel-jubel kedatangan para penziarah yang silih berganti untuk tahlil dan berdoa. 

Penjual oleh-oleh pun sebagian tutup, ada beberapa yang buka untuk menyambut tamu yang datang saat waktu duhur, pastinya saat masuk waktu berbuka puasa, nanti akan terbuka semua, dengan lampu neon yang cerah menyinari dagangan mereka, sehingga para penziarah ini merasa tertarik untuk membeli oleh-oleh khas demak ini. 

Oleh-oleh yang ada, baju muslim, baju adat jawa, kaligrafi, rebana, drumband kecil, sandal untuk rhematik terbuat dari kayu, sandal jepit, jambu demak, kopyah haji atau kopyah model sunan, dan aneka kaos dengan tulisan NU, dan kata-kata mutiara dengan gambar yang menempel ada sunan kalijaga atau raden sahid. 

Dikutip dari wikipedia sunan kalijaga atau raden sahid ini, Sunan Kalijaga merupakan salah satu wali songo yang memiliki perbedaan menonjol dari para wali lainnya. Perbedaan tersebut di antaranya yaitu dalam hal berpakaian dan berdakwah. Beliau lebih cenderung menggunakan pakaian yang berwarna hitam dengan blangkon khas Jawa. Hal ini menunjukkan bahwa beliau merupakan sosok seorang yang sederhana.

Doc pribadi
Doc pribadi

Raden Said merupakan putra dari adipati Tuban yang sangat dekat dengan rakyat jelata atau miskin. Pada saat itu terjadi musim kemarau sangat panjang yang membuat masyarakat gaga panen, namun dalam waktu yang bersamaan pemerintah pusat memerlukan dana besar untuk mengatasi pembangunan, dan mau tidak mau rakyat miskin harus membayar pajak yang tinggi.

Dalam melakukan dakwahnya beliau mempunyai pola yang tidak jauh dari sunan Bonang, yang merupakan salah satu guru dari sunan Kalijaga. Paham keagamaannya berbasis salaf bukan sufistik panteistik (pemujaan semata). Beliau juga memilih kesenian sebagai sarana dakwahnya.

Sunan Kalijaga juga sangat toleran terhadap dengan adanya budaya lokal. Beliau berpendapat jika masyarakat akan menjauh apabila menuruti keinganannya. Sehingga, mereka harus di dekati secara bertahap, halus dan pelan-pelan. Beliau mengikuti tradisi, adat-istiadat yang ada di masyarakat.

Sunan Kalijaga meyakini jika Islam sebenarnya sudah dipahami, dengan sendirinya kebiasaan-kebiasaan lama akan hilang dengan sendirinya. Beliau menggunakan senin ukir, wayang, gamelan serta seni suara suluk sebagai sarana dakwahnya. Beberapa lagu suluk ciptaannya yang populer adalah lir-ilir dan gundul-gundul pacul.

Tampaknya budaya masyarakat sekitar maqom pun begitu kent dengan model syiar yang dilakukan oleh mbah sunan ini. Wajar saja sopan santun dan tata krama lingkungan menjadikan maqom ini bagi para peziarah nyaris ada yang meminta-minta, sangat berbeda jauh dengan kondisi para pengais rejeki di sunan gunung jati cirebon. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun