Ngabuburit, begitu istilah yang dipakai oleh para remaja sekarang ini di bulan ramadhan, istilah Ngabuburit ini  berasal dari bahasa sunda yang asal katanya dari burit. Dalam bahasa Sunda burit artinya 'sore'.Â
Ngabuburit dapat diartikan sebagai menunggu sore. Dalam bahasa sunda awalan nge dan suku kata bu berarti melakukannya berulang kali.Â
Banyak ragam lokasi ngabuburit yang menjadi pilihan bagi para usia muda, ada yang milih di obyek wisata, di resto, kedai kopi, mall atau warung kuliner khas, hingga di alun-alun kota/kabupaten.Â
Alun-alun dianggap pilihan paling cepat dan mudah dijangkau dengan segala jenis kendaraan, dan semua aneka masakan atau permainan anak juga ada, termasuk di taman bermain anak atau taman kota dimana dijadikan tempat untuk bertemunya para remaja ini.Â
Para pedagang juga mulai jeli melihat peluang dimana saja para remaja ini kumpul saat buka bersama, disitulah menjadi pusat perhatian pelaku bisnis terutama pedagng kaki lima. Namun hampir mayoritas kalau alun-alun kota atau kabupaten dipastikan menjadi pusat ngabubirit semua usia baik itu remaja putra dan putri, juga orangtua yang membawa anaknya untuk menikmati buka puasa sambil mendampimgi anak karena banyak ragam permainan yang bisa disewa.Â
Ambil contoh saja di alun-alun Tegal, Jaawa Tengah, hampir dipastikan semua usia datang untuk ngabuburit, warga kampung datang untuk sekali-kali menikmati buka bersama di alun-alun tegal, kadang kuga ada yang mau beli pakaian untuk lebaran namun saat mau pulang tanggung, akhirnya ngabuburit di alun-alun.Â
Di alun-Alun Purworejo Jawa Tengah, penuh pedagang  di sekitar masjid agung purworejo dan juga dialun-alunnya, ada pedagang minuman skoteng, es tebu, teh manis hingga tenda bongkar pasang yang buka tiap menjelang buka puasa hingga waktu sahur. Mereka menjual masakan soto, seafood, ada juga yang jualan kopi beserta mendoan dan ragam masakan.Â
Penulis pernah merasakan puasa ramadhan di kota purworejo dan merasakan ngabuburit di alun-alun dan sholat isya dan teraweh di masjid agung ini. Bahkan waktu saur pun pernah merasakan  sensasi makanan khas purworejo bersama kolega saat tahun 2010.Â
Penulis juga pernah ngabuburit di alun-alun batang, yang dulu pedagangnya belum dapat fasilitas tenda dari fasilitasi pemerintah, sekarang sudah difasilitasi secara permanen, mereka berdagang sejak pukul 16.00 WIB hingga 04.00 WIB selanjutnya tutup pada esok harinya.Â
Yang jelas ngabuburit di alun-alun bersama buah hatinya seakan tak terasa sudah hampir menjelang maghrib. Ini karena banyaknya aktivitas menarik sehingga membuat suasana di alun-alun terasa indah untuk dinikmati.Â
Pilihan ngabuburit boleh beda, tapi ngabuburit akan terasa lengkap jika buah hati anda ikut sekalian dan bisa bercanda ria, dan bagi anda yang masih muda, maka disini dipastikan tempat paling banyak kalangan muda untuk menikmati suasana yang dianggap cukup murah dan jadi rujukan semua orang.Â