Keindahan gugusan Pulau Seribu selalu mengundang pensaran para wisatawan. Banyak wisatawan yang berkunjung ke sana, untuk melepaskan penat dan rutinitas sehari-hari.
Wisatawan yang merencanakan berlibur ke Pulau Seribu, pasti ingin menikmati panorama pantai dan aroma laut. Demikian juga dengan saya, tak pernah bosan bermain-main dengan air laut.
Setelah berangkat dari Dermaga Marina Ancol, Jakarta, rasa penasaran ingin berkunjung ke Pulau Pantara terus menggebu-gebu. Pertama yang saya perhatikan soal keamanan. Saya merasa tenang, ketika semua penumpang diingatkan untuk mengenakan rompi pelampung.
Walaupun tidak menginginkan hal-hal negatif terjadi selama perjalanan, saya menganggap kapal cepat yang ditumpangi cukup memperhatikan keselamatan penumpang. Diperoleh informasi, perjalanan dari Dermaga Ancol hingga mencapai Pulau Pantara kira-kira membutuhkan waktu dua jam.
Lokasi Pulau Pantara yang saya tuju, ternyata paling ujung di antara gugusan Pulau Seribu lainnya. Ini artinya, saya dan penumpang lainnya bisa melihat beberapa pulau yang terlewati. Pantas kalau dikatakan gugusan Pulau Seribu, karena pulau-pulau kecil yang terlewati jumlahnya cukup banyak.
Sesampainya di Pulau Pantara, hari menjelang sore. Ternyata, walau Pulau Pantara ukurannya cukup kecil, namun fasilitas di sana lumayan lengkap. Bisa disebut juga, Pulau Pantara adalah keindahan yang tersembunyi di Kepulauan Seribu. Ada beberapa kamar untuk menginap para wisatawan. Di antara beberapa bangunan kamar, banyak pepohonan dengan tumbuhan kelapa yang dominan.
Pagi hari, suasana di Pulau Pantara enak juga untuk berolahraga jogging. Trek jalan kaki di sana sangat menyenangkan. Lingkungannya sangat asri. Usai jogging bisa lanjut berenang. Kolam renangnya bersih terpelihara.
Nah kalau sempat berkeliling ke arah belakang, bibir Pulau Pantara memang terlihat kurang penataan. Biasanya di sana, ada beberapa perahu motor yang mangkal. Para pemilik motor menawarakan jasa mengantar wisatawan keliling Pulau Pantara dari sisi pantai.
Namun yang jadi favorit tujuan wisatawan berkunjung ke Pulau Pantara, yakni bermain kano dan snorkeling. Air laut di sekitar Pulau Pantara sangat bening dan ombaknya nyaris tak ada.