Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Setelah 1 Mei, Mereka Kembali Menjadi Buruh Seperti Biasa

2 Mei 2014   11:53 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:57 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_322271" align="aligncenter" width="439" caption="Sumber Gambar ; http://javanews.co/wp-content/uploads/2013/11/buruh-pelabuhan1.jpg"][/caption]

Para buruh termasuk saya sangat suka dengan tanggal 1 Mei. Karena pada hari itu bisa libur secara nasional. Syukur-syukur bila jatuh di hari Kamis atau Jumat, bisa sekalian curi-curi week end yang lumayan panjang. Hari buruh berbeda dengan libur lainnya karena pada tanggal tersebut eksitensi buruh kembali menggeliat guna mengajukan tuntutan akan hak-haknya sebagai pekerja dan bagian dari warga negara.

Pada hari buruh segala ekspresi dapat diungkapkan dengan lantang, tanpa takut-takut dan boleh sampai badan kelelahan. Ada kepuasan sesaat bahwa segala himpitan beban pikiran bisa dituangkan sesuai tuntuan jaman dan kehidupan ke depan.

[caption id="attachment_322272" align="aligncenter" width="150" caption="Suasana demonstrasi buruh yang heroik"]

13989809881749902699
13989809881749902699
[/caption]

Ritual wajib hari buruh yang paling dramatis adalah melakukan demonstrasi masal dengan cara turun ke jalan tanpa takut dimarahi boss perusahaan. Tuntutan diteriakkan dan disampaikan kepada semua lembaga negara terkait nasib buruh.

Dalam kenyataan, harus disadari bahwa segala tuntutan itu tak serta-merta terwujud. Namun setidaknya, bisa jadi bahan pemikiran para penyusun kebijakan negeri ini di kemudian hari agar memberikan regulasi yang berpihak kepada kaum buruh. Selain itu, pengaruh lainnya adalah para juragan perusahaan akan keder dan tak bisa semena-mena terhadap nasib buruh yang bekerja pada mereka.

Hari buruh tanggal 1 Mei telah menjadi sebuah hari raya komunal dan ritual karnaval yang selalu seru.Sebagian para tokoh buruh akan masuk koran,tivi dan media berita lainnya. Demikian juga para pejabat negara yang terkait dengan nasib mereka.Semua seperti diberi ruang ekspresi.

Tanggal 1 Mei berlalu berganti hari menjadi tanggal 2 Mei.Hari raya dan karnaval dinyatakan telah usai. Para buruh kembali masuk kerja seperti biasa. Hari kemarin perlahan dilupakan. Jadwal lembur dan kehadiran harus diingat. Tak lupa mengambil upah mingguan atau gaji bulanan di tanggal muda itu.

[caption id="attachment_322273" align="aligncenter" width="150" caption="Setelah tanggal 1 Mei mereka kembali bekerja seperti biasa"]

1398981149144796950
1398981149144796950
[/caption]

Setelah tanggal 1 Mei mereka kembali menjadi buruh seperti biasa. Seperti hari-hari dan bulan-bulan sebelumnya. Tidak boleh banyak bicara dan teriak keras-keras di tempat kerja seperti yang dilakukan hari kemarin. Karena taruhannya adalah karier dan berhentinya gaji untuk selamanya dari tempat itu. Hari buruh memang sesuatu banget, setidaknya untuk hanya hari itu.

Pebe, Bandung 2 Mei 2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun