Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pak Jokowi Dengarlah Wejangan Pak Beye!

9 Februari 2016   15:20 Diperbarui: 9 Februari 2016   17:27 2113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Presiden keenam ini memang presiden paling sayang pada penggantinya. Bagaimana hampir dua tahun pun baru pamit ke warga yang beliau temui. Ini wujud sayangnya yang mendampingi presiden ketujuh yang masih imut dan bau kencur ini, beda dengan beliau yang telah makan asam garam.

Sekian lama diam dalam seribu bahasa entah karena apa, tiba-tiba mengejutkan dengan pendapat bijak beliau persoalan kereta cepat. Atau karena tanggap sebagai sesepuh bangsa yang prihatin dengan pro kontra yang ada.

Mengapa Pak Jokowi harus mendengar Pak Beye.

Pertama, fakta yang tidak bisa dibantah, Pak Beye adalah presiden yang digantikan Pak Jokowi. Tentu banyak kebijakan yang telah diambil masa lalu namun tidak atau belum selesai, contoh tahun 2015 adalah tahun bebas narkoba dan sudah tahun 2016 dan belum ada kemajuan, atau 3015? Soal antrian ke hadapan regu tembak yang makin mengular itu. Maka presiden ketujuh harus mendengar apa yang diputuskan presiden ke enam

Kedua, presiden ini dua tahun belum genap, sedang yang digantikan telah dua periode. Jauh kan pengalamannya dua periode dengan dua tahun belum ada. Pengalaman jelas banyak yang perlu didengarkan, soal jalan tol yang tidak rampung atau bendungan yang puluhan tahun gak jalan itu. Dengan demikian akan menyenangkan beliau tentunya, jangan seenaknya buat sendiri yang akhirnya dihujat para pendukungnya.

Ketiga, soal pengalaman, beliau jauh lebih berpengalaman, apalagi soal menghadapi korupsi. Pak beye, besannya, anak emasnya, pimpinan partainya, bendumnya, timsesnya, telah menjadi penghuni hotel prodeo. Puteranya pun santer disebut berulang-ulang oleh para napi tersebut, konon juga menerima aliran dana. Belajar dari beliau tentu aman negeri ini dari maling yang akan menggerogoti.

Keempat, belajar menghadapi mafia. Pak Beye sukses membungkam mafia, maka mereka jinak dan tidak membuat ulah, harga stabil, BBM aman, dan tidak ada kegaduhan apapun di dalam negara. Negara bisa berjalan dengan aman sejahtera dan tidak ada masalah. Presiden bisa nyanyi dan ngarang lagu segala lho.

Kelima,  belajar menghadapi Golkar dan PKS, beliau sukses dua kali dikadalin, lha kan bisa belajar bagaimana kabinet bisa stabil dan tidak banyak ulah. Sekarang pun masih sering kumpul-kumpul, kan keren coba, bukan model menteri satu berkelahi dengan menteri lainnya.

Keenam, menghadapi teroris, Pak Jokowi jangan datang membahayakan nanti banyak yang ngomel lho, sayang pada presidennya. Pak Beye ada gambar ditempeli pistol pun langsung konferensi pres lho. Lihat caranya keren kan, dari pada membahayakan diri sendiri.

Ketujuh, mendengarkan soal tranparansi, Pak Jokowi diminta transparan dan menjelaskan siapa yang main di kereta cepat. Pak Beye sudah paham betul makanya menteri agamanya masuk penjara karena transparansi beliau. Kader terbaiknya, menteri esdm dan parner di dewan yang juga kadernya masuk pengadilan karena beliau transparan. Pelajaran dari beliau agar pemerintahan ini bersih.

Kedelapan, soal anak dan cucu, Pak Beye telah memiliki banyak cucu, Pak Jokowi baru mau punya cucu. Anak-anak telah ada di Senayan, Pak Jokowi malah ngendon di kampungnya, jelas kan Pak Jokowi kalah pengalaman, layak mendengarkan ajaran dari pendahulunya ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun