Mohon tunggu...
Pak Dhe  Gondo
Pak Dhe Gondo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Benarkah VCO Bisa Jadi Obat untuk HIV AIDS?

14 Februari 2018   07:15 Diperbarui: 14 Februari 2018   07:27 12836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Theearthelement.com

Serum jaringan darah, hati, ginjal, dan jantung dianalisis kadar lemaknya. Caranya, sebanyak 500 mg jaringan darah dihomogenisasi dengan kloroform dan metanol, perbandingan 2:1, lantas dicampur dengan 0,02% kalsium klorida. Setelah diaduk dan didiamkan. Minyak menyambung di bagian atas. Airnya diserap menggunakan teknik evaporasi agar menjadi bubuk kering.
Dari situlah total kolesterol, trigliserida, dan fosfolipida.

Hasilnya nilai kolesterol di jaringan darah tikus pengkonsumsi VCO 17% lebih rendah dibanding minyak kacang dan minyak kelapa. Bahkan, pada jantung dan hati, total kolestrolnya 23% dan 30%, lebih rendah dibanding minyak kacang dan minyak kelapa.


Nilai trigliserida pada darah tikus pengkonsumsi VCO juga menunjukkan 46% lebih rendah dibanding kontrol minyak kacang dan pembanding minyak kopra.

Kandungan-kandungan lain dalam minyak kelapa murni atau Virgin Coconut Oil (VCO) seperti asam laurat, asam kaprat, asam kaprilat, dan asam kaproat terbukti efektif sebagai antivirus, antibakteri, antidiabetes, antiobesitas, bahkan antikanker. Sayang, masih banyak orang ragu meminum minyak kaya manfaat itu.

Adalah Prof. Dr. Bambang Setiaji, Dosen Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, yang membongkar kembali "harta karun" peninggalan nenek moyang, berupa obat herbal bernama minyak kelapa murni, Virgin Coconut Oil (VCO) tahun 2004 lalu.

Maka orang di seluruh penjuru dunia seolah terguncang. Semua berburu VCO untuk kesembuhan dari berbagai macam penyakit.

Yang lebih heboh, ternyata VCO juga bisa mengobati penyakit leukimia atau AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) dan HIV (human immunodeficiency virus).

Ini yang mempengaruhi dunia kesehatan dan para ahli geregetan, dan melakukan serangkaian penelitia. Dan tidak terbantahkan bahwa minyak kelapa murni, itu, memang "harta karun" yang terpendam berabad-abad lamanya, dengan kekuatan khasiatnya mampu  mensihir ahli pengobatan di berbagai belahan dunia. Karena keragaman fungsi yang terkandung dalam VCO, tersebut.

Untuk menemukan kembali " kitab kuno " khasiat minyak kelapa murni, Prof.  Dr. Bambang Setiaji, MSc menjalankan laku prihatin melakukan penelitian selama 10 tahun.


Maka, di kediaman Prof. Dr. Bambang Setiaji di Desa Kranggan, Kecamatan Galur, Kulonprogo, Yogyakarta, menjadi tonggak sejarah berkibarnya nama VCO, dan di padepokannya itu pula sang dosen Fakultas MIPA UGM Yogyakarta, ini terus kebanjiran tamu baik domestik maupun asing.


Dengan teknik pengolahan yang sederhana, model diendapkan dan disaring, maka terciptalah minyak kelapa murni alias VCO. "Keunggulannya, minyak ini masih utuh artinya tidak ada senyawa yang hilang dalam minyak kelapa itu, warna minyak lebih jernih dan bisa awet sampai lebih dari lima tahun, " ujar Bambang Setiaji, kepada media televisi nasional SCTV, seperti juga dikutip sebuah situs tentang VCO,  di tahun 2004 lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun