Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Secuil Kisah bersama Mantan yang Berkepribadian Ganda!

18 Februari 2020   13:50 Diperbarui: 18 Februari 2020   14:15 1859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Lebih baik begitu, Pak. Biar sama-sama jelas ke mana Semak."

Aksi Rosamund Pike di film Gone Girl. Orang yang berkepribadian ganda sekilas nampak normal. Source: imdb.com
Aksi Rosamund Pike di film Gone Girl. Orang yang berkepribadian ganda sekilas nampak normal. Source: imdb.com
Di hari-hari yang lain, saya sempat dikontak oleh senior Semak di sekolahnya. Saya diminta bertemu dan disepakati lokasinya di Masjid Agung Palembang. Kami sampai diusir pengurus karena lelaki-perempuan kok ya duduk berkelompok di masjid (err, padahal ramean gitu). Mereka juga minta saya mengontak Semak dan menyuruhnya pulang.

"Lha saya aja nggak tahu di mana," sahut saya sebal. "Ini adalah seluruh surat yang dikirimkan Semak baik itu yang ditulis oleh dia atupun yang dibilangnya dikirim oleh Abang X," ujar saya sambil menyerahkan semua surat. "Silakan kakak ambil dulu dan baca," ujar saya.

Surat-surat itu mereka ambil memang. Dan seolah merasa memang ada yang salah dengan Semak, baik pihak rohis sekolah ataupun pihak keluarga secara perlahan dan mulai mundur dari kehidupan saya. Berbulan-bulan ia menghilang. Saya tak tahu apakah pihak keluarga sudah bisa mengontak dia atau tidak. Yang saya dengar, bahkan ketika ayahnya meninggal dunia, Semak tetap tak pulang ke rumah.

Pesan Semak di Facebook

Saya menjalani kehidupan di bangku SMA dengan bayang-bayang sosok Semak. Maklum, banyak kawan lain yang kemudian mengetahui kejadian ini. Namun, lama kelamaan, baik teman-teman lain termasuk saya mulai melupakan apa yang terjadi. Bahkan, hingga lulus SMA saya masih tak mengetahui kabar tentangnya.

Menjelang kelulusan kuliah, saya kaget saat sebuah akun dengan nama dia menyapa saya. Terus terang saya bingung bereaksi apa. Mau marah tapi kejadiannya sudah lama dan saya sudah melupakannya terus terang.


"Apa yang harusnya kamu katakan?" balas saya atas sapaannya di messenger.

"Iya, aku minta maaf."

"Oke," jawab saya.

Itu adalah kali terakhir kami berkomunikasi. Di zaman sosial media yang canggih ini, kadang saat terkenang pengalaman ini saya iseng mencari keberadaannya. Dari postingan terakhirnya 10 tahun lalu, saya lihat dia tengah menjalin hubungan dengan pria lain.

"Apakah mereka menikah?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun