Mohon tunggu...
Fitrotul Barokah
Fitrotul Barokah Mohon Tunggu... -

praktisi pendidikan di sebuah sekolah terpencil di Banjarnegara.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sutradara X Factor Indonesia "Keren Bro"

20 April 2013   21:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:53 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

X Factor Indonesia,  Wow,  suara kontestannya oke punya.  Setelah saya mencermati video Fatin di Youtube.  Jadilah saya penasaran untuk melihat kontes menyanyi ini.  Selepas menonton,  rasanya puas juga.   Suara emas ternyata juga dimiliki oleh kontestan lain.  Menurut saya sih didominasi kelompok 26+ (seumuran saya lho).

Kontes bergulir,  eliminasi berjalan.  Mulai deh terasa aneh.  Sepertinya 26+ yang bagus - bagus ini malah dihabisi.  Sendangkan kelompok binaan Anggun yang seharusnya habis duluan ternyata masih bisa menyisakan satu kontentan.  fakta ini terjadi ketika Mikha versus Isa Raja.  Sangat jelas Isa Raja memiliki karakter suara dan penampilan yang lebih baik dibandingkan Mikha.  Ternyata kegantengan Mikha berakibat fatal bagi Isa Raja.

X-Factor nampaknya sudah dirancang sedemikian rupa untuk membuat setiap mentor memiliki satu kontestan.  Ini tak lebih baik dari sinetron.  Sudah ada sutradaranya.  Disamping untuk menyisakan,  produser sangat faham dengan kebutuhan pemirsa.  Untuk segmen remaja putri,  saya kira mempertahankan Mikha adalah pilihan yang tepat.  Isa Raja tak memiliki magnet yang kuat pada segmen ini.   Sebelumnya,  Mikha  menghadapi Gede Bagus.  Keduanya masih dalam satu kelompok.  Kenapa Mikha bertahan?  tampang Mikha lebih Cute dan Segar.  Cocok dengan wajah penyanyi boyband yang sekarang lebih mendominasi pasar musik.

Bisnis mengharuskan pelakunya untuk mendesain sesuai dengan kemauan konsumen.  Kecermatan Produser beserta tim kreatifnya dalam menangkap keinginan pasar adalah harga mutlak untuk meraih rating tertinggi.  Walau Isa Raja memiliki "konsumen",  tapi jumlah dan segmennya sangat sempit.  Beda dengan segmen remaja yang menawarkan ceruk yang luas.  Apalagi segmen remaja adalah pangsa pasar paling mudah dipengaruhi.

Bisnis tetap bisnis,  Walau harus mengorbankan logika ....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun