Mohon tunggu...
Nuzula Rahmah
Nuzula Rahmah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Profesiku Dibayar Murah, Salah Siapa?

20 Februari 2018   07:30 Diperbarui: 20 Februari 2018   08:15 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.sinarharapan.co

Petani menghidupi tidak hanya dirinya sendiri tetapi juga keluarganya. Dalam bertani, petani membutuhkan biaya yang cukup besar untuk pembelian pupuk, pengairan, sewa lahan, dan lain-lain. Akan tetapi, petani mendapat bayaran yang murah. Petani selalu jadi akal-akalan para tengkulak ketika panen raya, karena petani banyak kebutuhan mendesak saat panen sehingga para tengkulak membeli hasil tani dengan harga yang murah yang akan ditimbun oleh tengkulak. Para tengkulak akan mendistribusikan hasil tani waktu harga mengalami kenaikan.

Seharusnya pemerintah mensejahterakan rakyatnya dengan harga sepantasnya. Tidak dengan tindakan import beras  yang sudah dilakukan pemerintah saat ini. Bukankah Indonesia negara agraris? Kenapa juga masih melalukan import beras? Seharusnya negara Indonesia ini sudah mencukupi kebutuhan pangannya sendiri tanpa harus import beras.

So, banggalah kalian yang anak dari seorang petani, jangan pernah malu mengakui profesi orang tuanya yang petani. Profesi itu sungguh mulia perannya. Andaikan saja tidak ada seorang petani? Bagaimana dengan keberlangsungan hidup kalian? Yang bukan anak petani sepatutnya kalian menghargai jerih payah seorang petani demi mencukupi kebutuhan pangan kalian.

MARI RENUNGKAN!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun