Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selingkuh Seks, Selingkuh Uang, dan Selingkuh Kehilangan Akal Sehat

8 November 2019   18:47 Diperbarui: 8 November 2019   19:46 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: aink.web.id

Sampai di kediamannya di kota SP, Tegar kaget. Isterinya bertambah cantik. Wajah dan kulit tubuhnya bercahaya. Tegar berpikir, "Perempuan bisa cantik kalau suaminya punya banyak duit."

Heri ke dua kepulangannya, Tegar menarik  Manja ke dalam kamar. Sambil bertengger di bibir ranjang dia minta diperlihatkan buku tabungan bank. Tegar penasaran bagaimana bentuknya buku tabungan milik isterinya tersebut. Berapa pula angka akhir  yang tercetak pada kolom  saldonya. 

Manja menangis tersedu-sedu, terus bersujud di lutut suaminya. Dia mengatakan bahwa uang yang dikirim Tegar selama ini sudah habis.

Tubuh Tegar menggigil lemas. Tetapi dalam hatinya masih  tersisa secercah harapan, semoga pengakuan isterinya itu guyonan belaka.

Setelah diintrogasi  terungkap, uang tersebut memang ludes.  Impian Tegar  untuk memiliki rumah dan truk pupus. Yang membuat Tegar kesal, Manja tak dapat menjelaskan kemana uang itu mengalir.

Selidik punya selidik, ternyata  Manja punya pria idaman lain. Seorang  jejaka oknum berseragam pada suatu kesatuan di kota SP.  Banyak sumber  yang dipercaya mengatakan bahwa mereka  sering memergok Manja pergi berduaan dengan cowok tersebut.  

Hati Tegar luka tiada berdarah. Manja tidak hanya mengkhinati cintanya, hasil  tumpahan keringatnya  di semenanjung Melayu juga dia selingkuhi. Tegar  memutuskan untuk bercerai.  

Dari ilustrasi di atas setidaknya ada 3 benang merah  yang dapat ditarik .

Pertama. Rumah tangga dengan cinta jarak jauh itu rentan terhadap perselingkuhan.  Terutama pasangan muda yang berpisah dalam waktu lama.  Ketika inilah iman, ketaqwaan,  kesetiaan, dan keteguhan hati suami isteri dipertaruhkan.

Diakui atau tidak, seks itu milik semua manusia normal. Apakah dia laki-laki atau perempuan.  Saat libido seseorang  naik ke ubun-ubun, sementara pasangan jauh di sebarang sana, yang dapat mengendalikannya adalah iman, dan taqwa kepada Allah SWT.

Andai saat genting begitu disusupi iblis berwujud makhluk lawan jenis yang lagi mencari mangsa, waktu itulah iman dan ketaqwaan oknum tersebut  diuji. Kalau lolos, sosok yang diuji selamat. Jika tidak, runtuhlah semua keteguhan hati dan berkeping-kepinglah harga diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun