Usaha mewujudkan Negara persatuan dapat diperkuat dengan budaya gotong--royong dalam kehidupan bermasayarakat sipil dan politik. Pendidikan kewarganegaraan dan multikultural sangat dibutuhkan sejak SD (Sekolah Dasar) agar masyarakat Indonesia faham mengenai persatuan dan kesatuan. Jika pendidikan ini ditanamkan semenjak kecil, masyarakat Indonesia akan terbiasa dengan kebiasaannya dulu dan akan semakin menghargai keadaan sekitar terutama yang berhubungan dengan pluralisme.
Seiring berkembangnya zaman, jika masyarakat Indonesia tidak menghendaki kemacetan peradaban dan kehancuran sebuah negara, yang harus dilakukan adalah pembaharuan pemikiran. Pendidikan dengan plural dapat menjadikan warna-warni kehidupan menjadi lebih dinamis dan harmonis karena ketika mengacu pada satu agama, ras, budaa, dan lain sebagainya, yang terjadi adalah monoton dan tidak terjadi perkembangan.
Animo yang diciptakan untuk kepentingan sendiri harus diminimalisir demi kemajuan sebuah negara karena semua yang bergabung di Indonesia pasti memimpikan Negara maju. Indonesia sudah seperti surga karena didalamnya terdapat kekayaan alam yag melimpah dan dapat dinikmati masyarakat. Pendidikan mengenai pluralisme dan kekayaan Indonesia harus ditanamkan semenjak kecil agar terbiasa melihat dengan perspektif positif mengenai perbedaan.
Dengan demikian, jika masyarakat dan pemerintah dapat berkolaborasi untuk merealisasikan kepentingan Negara dengan menyingkirkan kepentingan pribadi yang diimbangi sikap toleransi, kemajuan Indonesia akan semakin terlihat didepan mata.
Oleh sebab itu, masyarakat Indonesia bertugas menghargai sesama dan mencintai sesamanya demi terwujudnya Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila sila ke 3 tentang persatuan Indonesia. Untuk mewujudkannya dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk menciptakan keharmonisan negara dalam kenyamanan dan keamanan.
Sumber Video: Channel YouTube NKRI Project
