Mohon tunggu...
Novianty Elizabeth
Novianty Elizabeth Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Pendidikan

Perempuan yang selalu bermimpi dan terus bermimpi untuk mewujudkan impiannya. Mimpi bukan kita temui dalam tidur, karena Mimpi tidak akan pernah membiarkan kita tidur, hidup adalah mimpi keterjagaan adalah batas dari mimpi,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Remaja Korban Perceraian

14 Mei 2010   02:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:13 2071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Orang bercerai karena berbagai alasan. Ada banyak hal yang dapat dijadikan alasan untuk bercerai. Sehingga pilihan perceraian menjadi yang terakhir dan tak dapat dihindarkan.

Perceraian tidak secara otomatis dapat menyelesaikanberbagai masalah dalam perkawinan. Sering kali perceraian kadang menimbulkan masalah baru, dan membuat keluarga yang terlibat didalamnya tidak nyaman dan bahagia.

Ditengah kegalauan dan situasi yang sulit bagi pasangan suami istri pasca perceraian ada yang sebenarnya lebih terpukul dan merasa tidak bahagia yaituseorang anak remaja. Mengapa saya menyorot remaja ? Remaja sebagai korban perceraian paling sulit untuk menerima hal inisulit diberi pengertian dan sulit untuk diajak berkomunikasi.Sehingga cenderung menjadi pemberontak karena kemarahan dan kekecewaannya terhadap orang tuanya yang bercerai. Mungkin bagi usia anak-anak bisa dikendalikan dan dibujuk oleh sesuatu yang disenanginya, atau bagi anak yang telah beranjak dewasa lebih mudah diajak berkomunikasi dan memahami apa yang terjadi dengan orang tuanya.

Remaja ditengah pencarian terhadap jati dirinya dan juga memiliki masalah-masalah yang unik sebagai remaja harus dihadapkan pada kenyataan bahwa orang tuanya bercerai dan itu merupakan kenyataan yang tidak menyenangkan bagi mereka.Banyak kasus yang timbul pada diri remaja yang membuat orang tua entah ibu atau ayahnya yang tinggal serumah dengannya kewalahan dan mungkin bisa hilang kesabaran terhadap ulah-ulah mereka.Seorang remaja menjadi sangat terganggu disekolahnya dan bahkan gagal dalam pelajaran sekolah walaupun anak ini termasuk golongan cerdas, Seorang remaja bisa menjadi sangat sensitif ketika mereka mendengar satu orangtuanya atau keluarganya membicarakan salah satu orang tuanya yang tidak berada di dekatnya. Menjadi pemarah, pembangkang karena mencari perhatian orang tuanya seakan berkata aku benci dengan keadaan ini.

Sebaliknya orang tua ditengah situasi pasca perceraian sering kali menjadi sulit menentukan pilihan. Karena perasaan bersalah tergadap anaknya mereka sering mentoleransi kesalahan, atau ada orang tua yang tidak dapat mengontrol stress pasca perceraian dan menjadi sangat pemarah, pemurung dan sulit berkomunikasi dengan anak.

Ketika saya berbicara dengan beberapa anak remaja korban perceraian saya mencoba mengambil beberapa pelajaran dari mereka.

Sebelum perceraian mereka merasa nyaman dan aman dirumah dan merasa dapat berbicara dengan orang tuanya ketika ada sesuatu yang meresahkan. Sekarang rumah menjadi tempat masalah itu sendiridan orangtualah yang menjadi sumber masalah. Sulit untuk berbagi masalah dan menceritakan permasalahan dengan orang tua. Sehingga mereka lebih nyaman dan percaya dengan teman-temannya. Dan sering kali remaja menemukan jawaban yang malah menjerumuskan dari sesama temannya.

Beberapa point yang sebaiknya orang tua komunikasikan dengananak remajanya :

  • Komunikasikan bahwa perceraian adalah berat bagi setiap anggota keluarga termasuk orang tua. Perceraian terjadi di banyak keluarga sehinnga beri motivasi anak agar tidak malu menghadapi pergaulan di lingkungan sosialnya.
  • Orang tua bercerai sama sekali bukan karena alasan anak. Karena anak merasa sangat terpukul sekali apabila merasa karena merekalah orang tua bercerai. Katakan kepada mereka fakta tentang penyebab perceraian dengan kata-kata yang tidak vulgar dan menjelekan salah satu orang tua
  • Yakinkan bahwa mereka masih memiliki orang tua yang masih menyayangi. Walaupun diantara mereka tidak lagi tinggal serumah dengannya.
  • Katakan maaf kepada mereka apabila anda mudah marah, sangat kritisdan cepat naik darah. Katakan bahwa anda juga mencoba mengatasi peristiwa perceraian dengan mengontrol diri lebih baik.
  • Berusaha mengenali teman-teman dekat tempat mereka  biasa mengadu dan bercerita. Karena umumnya remaja lebih percaya perkataan temannya ketimbang orangtua yang dianggap bermasalah.

Namun perlu diingat sebaik apapun menangani perceraian, pengaruh terhadapperceraian akan selalu membekas pada anak. Bahkan ketika pertengkaran hebat dan permasalahan orang tua sudah selesai dengan baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun