Mohon tunggu...
Nindya Soraya Dharma
Nindya Soraya Dharma Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Internet citizen, tea-lover, college-student, Japan fandom enthusiast, philosophy and social issue interest

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Manfaat Filsafat bagi Kehidupan

14 Agustus 2012   15:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:46 4112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Filsafat.

Banyak orang mempertanyakan essensi dari filsafat itu sendiri. Apakah hanya sekumpulan teori-teori dari pemikir-pemikir yang selalu memikirkan apa itu hidup? apa itu ada dan ketiadaan ? apa itu dasar dari kehidupan dunia dan setelahnya?. Dari beberapa buku yang saya baca, filsafat tidaklah segumpalan omong kosong mengenai pemikiran panjang nan berbelit mengenai hidup, tapi bagaimana kita menjalani hidup dengan hidup. Filsafat menggali akar dari sebuah permasalahan. Dengan filsafat, kita diajarkan untuk arif dan bijaksana dalam menjalani hidup dengan mendalami makna dan essensi dari hidup yang kita jalani.

Sebagai contoh,  seorang guru harus memahami bahwa fitrahnya sebagai guru tidak hanya mengajarkan ilmu, tapi membimbing murid agar menjadi pribadi yang berhasil dalam bidang akademik maupun bidang kognitif. Ini adalah salah satu contoh mendalami filsafat sebagai jalan menuju kebijaksanaan hidup. Dengan filsafat, kita belajar menghargai makna karena dengan menghargai, akan tumbuh dedikasi terhadap apa yang kita lakukan dalam hidup.

Lantas, apakah filsafat hanya dapat dikenyam di bangku kuliah saja?

Pada dasarnya filsafat adalah kegiatan berpikir. Menimbang baik dan buruknya sesuatu, memahami persoalan dari berbagai perspektif, tidak hanya memandang dari satu sisi. Maka dari itu, dengan kegiatan berpikir inilah, akan tumbuh pemikiran kritis dalam diri kita. Apa penting memiliki pemikiran kritis dalam hidup? Memenangkan sebuah debat kusir ? Lebih dari itu. Dengan pemikiran kritis, kita tidak menerima sebuah permasalahan secara "mentah" namun juga "diolah" secara masuk akal. Permasalahan terutama yang ada di negeri ini, tidak akan pernah habisnya. Kita tidak bisa hanya duduk diam mengomentari pihak mana yang harus disalahkan dan sebagainya, tapi bangkit mencari solusi, dan membuka pemikiran baru terhadap berbagai kemungkinan yang ada. Ide manusia adalah salah satu nikmat dari Tuhan Yang Maha Esa yang tiada ternilai harganya. Ide adalah kekayaan harfiah kita, yang hanya diproduksi oleh pikiran kita sendiri.

Opini ini hanya  segelintir pemikiran penulis terhadap ketertarikannya kepada filsafat. Semoga kita selalu diperkaya dengan pemikiran cerdas dan ide-ide segar untuk Nusa dan Bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun