Mohon tunggu...
Nicodemus Nathaniel
Nicodemus Nathaniel Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa

Saya adalah siswa Kolese Kanisius

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kualitas SDM Rendah? Pendidikan Sangat Dibutuhkan

2 Mei 2024   12:56 Diperbarui: 2 Mei 2024   13:29 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan memainkan peran penting dalam masyarakat kita. Pendidikan memberi setiap individu kemampuan untuk mencapai potensi tertingginya. Tetapi apa sebenarnya arti pendidikan? Menurut Aristoteles, pendidikan adalah persiapan/bekal untuk beberapa aktivitas/pekerjaan yang layak. Pendidikan adalah alat bantu dalam kehidupan manusia.  Pendidikan membantu memberi kita keterampilan, teknik, informasi, dan pengetahuan untuk mengetahui, memahami, dan menghormati kewajiban yang kita miliki terhadap bangsa. Pentingnya pendidikan adalah bahwa pendidikan memberikan setiap individu perspektif dan gagasan yang berbeda, ini dapat membantu umat manusia tumbuh dalam keberagaman. Seseorang yang berpendidikan dapat menjadi warga negara yang hebat dalam masyarakat. Pendidikan dapat mengembangkan negara yang kaya, aman, adil, dan berdaya karena pendidikan sangat penting untuk kelangsungan hidup sosial, politik, dan karier.

Pendidikan membantu masyarakat mencapai potensinya, termasuk orang-orang paling penting: orang miskin. "Mengapa mereka penting? Bukankah mereka miskin dan mereka kurang memiliki kemampuan?" Itulah intinya, mereka belum mencapai potensi mereka, karena mereka tidak memiliki pendidikan yang layak. Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2023 mencatat angka kemiskinan nasional masih 9,36 persen. Tentunya, salah satu faktor penyebab kemiskinan tersebut adalah kurangnya pendidikan. Jika negara kita ingin menjadi negara yang berkembang, kita membutuhkan penyebaran pendidikan yang baik dan menggalakkan pendidikan di seluruh aspek masyarakat. Untuk menciptakan dunia modern, orang miskin membutuhkan pendidikan, sebagai alat mereka untuk mengembangkan diri. Dengan cara ini, ini bisa menciptakan sumber daya manusia yang lebih baik untuk negara.

Melihat kondisi saat ini, hampir tidak mungkin bagi orang miskin untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Ini bukan hanya karena mereka tidak mampu, tetapi orang miskin harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini tentu memberikan mereka kurangnya waktu dan energi untuk fokus pada pendidikan. Mereka juga cenderung tumbuh dalam lingkungan yang buruk. Sebagai contoh, seorang anak yang tumbuh dalam rumah tangga yang kaya diberikan sumber daya yang memadai untuk belajar. Sementara seorang anak yang tumbuh dalam rumah tangga yang miskin dan penuh masalah akan lebih stres dan memiliki kemampuan belajar dan meningkatkan diri yang lebih sedikit. Studi telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan pendapatan yang lebih tinggi memiliki perkembangan kognitif yang lebih baik dan memiliki prestasi akademik yang lebih tinggi.

Data Statistik Pendidikan 2022 mencatat, hanya 10,15 persen penduduk yang menamatkan pendidikan tinggi. Hal ini menjadi permasalahan yang serius karena untuk bersaing di sosial dan masyarakat minimal membutuhkan pendidikan yang lebih tinggi. Itupun didukung dengan bukti bahwa hingga saat ini, banyak pekerjaan yang membutuhkan banyak karyawan dengan syarat yaitu minimal lulusan SMA/SMK sederajat.

Badan Pusat Statistik menunjukkan, pada Juni 2023 angka putus SD mencapai 0,13 persen, SMP 1,06 persen, dan SMA 1,38 persen. Jika seseorang ditolak dari sekolah maka hal tersebut harus bergantung pada kemampuan akademis mereka bukan pada kekuatan finansial. Menurut Survei Ekonomi Nasional (Susenas) 2021, terungkap 76 persen keluarga mengakui anaknya putus sekolah karena alasan ekonomi. Hal ini tentu sangatlah berdampak pada pendidikan di kalangan orang miskin. Jika kita memaksa orang miskin untuk membayar pendidikan di luar kemampuannya, maka orang kaya akan menjadi lebih kaya dan lebih terdidik sedangkan orang miskin tidak akan pernah mendapatkan kesempatan untuk pendidikan, tidak akan mendapatkan pekerjaan, dan tidak akan keluar dari kemiskinan mereka. Jika mereka tidak mendapat pekerjaan maka pastinya mereka akan menganggur. Untuk efek jangka panjang maka akan menyumbang angka pengangguran.

Terlepas dari hal-hal tersebut, Indonesia menyelenggarakan pendidikan gratis melalui sekolah negeri. Berdasarkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), jumlah sekolah negeri di Indonesia sebanyak 164.585 unit pada 2022/2023. Seperti yang kita ketahui bahwa sekolah negeri yang ada di Indonesia gratis. Sekolah negeri gratis karena sudah ditanggung biayanya oleh pemerintah. Hal ini tentunya membuka kesempatan bagi para orang-orang yang kurang mampu untuk mengenyam pendidikan mereka. Hal ini juga mendorong mereka dalam pendidikan sehingga mereka bisa mendapatkan pendidikan yang layak.

Salah satu manfaat mendorong orang miskin dalam pendidikan adalah dapat membantu memutus siklus kemiskinan. Studi oleh Bank Dunia menemukan bahwa pengembalian (pendapatan) dari pendidikan besar dan secara statistik signifikan, setiap tahun tambahan pendidikan meningkatkan pendapatan seseorang sekitar 10 persen. Ini berarti bahwa jika seorang siswa miskin dapat menerima pendidikan, mereka lebih mungkin dapat menemukan pekerjaan yang menguntungkan dan meningkatkan situasi ekonomi mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun