Mohon tunggu...
Nia Novitasari
Nia Novitasari Mohon Tunggu... Lainnya - IRT

Mencintai secukupnya sedih secukupnya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ada Cerita di Setiap Luka

21 Juli 2017   11:44 Diperbarui: 21 Juli 2017   11:58 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://likesuccess.com

Di Pagi hari dengan sinar matahari yang masih setengah nampak itu aku terfikir sebuah peristiwa yang ia ceritakan padaku beberapa bulan lalu, Masih segar rasanya memoriku ketika mengingat semua kata - kata itu. Setiap luka yang ada ditubuhnya seakan terdapat sejarah tertentu, Bekas luka di alis itu , di telapak tanganya, di sela -- sela jari kakinya. Bahkan semua luka itu punya cerita sendiri yang pernah ia alami. 

Salah satunya bekas luka di alis sebelah kirinya yang ia dapatkan ketika masih anak -- anak. Ia tak sedetikpun lupa, Bekas luka itu ia dapatkan ketika bermain disawah membawa sebuah pisau dapur untuk memotong beberapa tebu milik neneknya. Beberapa luka yang ada disekujur tubuhnya itu tak ingin ia melupakannya, ia masih mengingat hal -- hal yang sudah lama terjadi. Bahkan , ia tak pernah menyesal karena telah mendapat bekas luka itu. Ia ceritakan semua peristiwa itu diiringi dengan sebuah kelucuaan hingga membuat setiap orang yang mendengar ceritanya akan tertawa tak henti -- hentinya . Pandangan matanya yang layu terkadang membuat perasaan selalu teduh.

 Setiap kata yang terucap dari bibir mungilnya serasa menusuk tembus hati hingga membuat orang terpaku mendengar sebuah kisahnya . Masih ada satu luka yang membuat ia benar -- benar hancur berkeping -- keping, Pupus sudah semua janji saling mencintai dan selalu menyayangi sama halnya dengan insan yang lainnya , semua yang telah terjadi tak akan bisa diulang kembali.

 Etah berapa lama luka itu akan sembuh, Jika Bekas luka yang ada ditubuhnya ia masih bisa mengabaikannya. Tetapi hanya satu luka itu yang akan terus berbekas dan tak akan pernah bisa ia lupakan. Terluka karena harus merelakan orang yang ia sayangi pergi dan bahagia dengan pasangannya. Hal itu pula yang terkadang membuatnya marah, menangis, memaki, tapi tak terlintas di benaknya untuk membenci.

Ia memang terlihat baik -- baik saja,ia memang terlihat kuat, dan ia memang sering membuat lelucon -- lelucon konyol yang membuat semua orang yang mengenalnya terbahak hingga tak karuan. Tetapi didalam sana, dalam lubuk hati terkecilnya ia menjerit untuk kesekian kalinya ketika ia mengingat semua kenangan tentang kekasihnya. Masih mendegarkan lagu yang pernah mereka nyanyikan bersama, tak pernah memincingkan matanya ketika melihat semua album foto kekasihnya.

     Apa harus doi berlarut -- larut syedih terus -- terusan ?

Kasih tau kesedihan lu , kasih tau kalau lu udah bahagia meskipun idup tanpa dia . Memang kenangan itu kadang bikin kita baper yang endingnya nangis histeris  nggak abis- abis ampek maka kue lapis di kasih pak kumis "bhahaha ngalay" . lu nangis histeris emg dia tau kalo     lu lagi nangisin dia ? enggak kan. Jadi, kenangan itu emang kadang pahit untuk dikenang. tapi positif thingking wae lah lek jodo ndak kemana.

     Maapkan kata -- kata yang terlalu panjang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun