Mohon tunggu...
Humaniora

Ora Et Labora

17 Juli 2017   17:45 Diperbarui: 17 Juli 2017   17:51 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebagai manusia, sudah layak dan sepantasnya jika memiliki berbagai macam hal yang perlu diprioritaskan, contoh sederhana dalam memenuhi kebutuhan hidup. Dimana sebagian dari kebutuhan itu mungkin hanya sebuah keinginan semata. Hal ini membuat manusia cenderung bersikap konsumerisme dengan alasan semua itu adalah kebutuhan. Mungkin hal ini tidak terlalu bermasalah bagi kalangan atas namun sebaliknya, bagi kalangan menengah kebawah hal ini sangat berpengaruh dan berdampak bagi mereka.

Maka dari itu, Penulis berbagi cara untuk memprioristaskan kebutuhan diantara banyaknya kebutuhan dan keinginan. Dimana sering terjadi keinginan "menutupi" kebutuhan yang seharusnya dipenuhi terlebih dahulu. Terdapat dua hal yang perlu diperhatikan dalam memprioritaskan kebutuhan, yakni berandai-andai dan berdoa.

Berandai-andai memiliki maksud kita membayangkan jika kita berada pada keadaan yang sangat kurang, lalu berpikirlah apakah jika barang tersebut dibeli memiliki guna yang besar dan apakah setelah mendapatkan barang tersebut kita merasakan rasa senang, menyesal, atau bahagia. Rasa senang adalah perasaan positif untuk sementara waktu,  sedangkan bahagia adalah perasaan positif yang berlangsung lebih lama bahkan secara jiwa pun merasakan kebahagiaan itu. Jika ada guna dan rasa bahagia tanpa ada penyesalan maka hal itu termasuk kebutuhan dan layak untuk diprioritaskan. Pengandaian ini dilakukan karena sebagian besar manusia akan berpikir lebih panjang dengan logikanya dalam hal pemenuhan barang tersebut.

Berdoa, entah apapun kepercayaan, suku, dan agama kita. Tuhan Yang Maha Esa adalah Penasihat terbaik dan terbijak. Maka saat kita berada pada keadaan yang membingungkan dimana harus memprioritaskan kebutuhan. Maka cara terakhir adalah berdoa sesuai agama masing - masing. Entah bagaimana caranya, yakinlah Tuhan akan menunjukkan cara paling tepat dalam prioritas kebutuhanmu. Sebab bagi Tuhan, kita sebagai manusia adalah prioritas- Nya. Maka Tuhan tidak akan diam melihat "prioritas"- Nya dalam keadaan sulit.

Sedang untuk mewujudkan atau memenuhi kebutuhan tersebut hanya perlu 2 hal yang dilakukan, seperti sebuah kalimat mutiara " Ora Et Labora " yang artinya bekerja dan berdoa. Bekerja disini memiliki arti berusaha entah apapun itu. Namun yang pasti, berusaha disini tentu dalam konteks positif. Sebab dalam memenuhi kebutuhan atau keinginan jika dengan cara yang positif maka akan ada rasa bahagia dan puas saat mendapatkannya dan tentunya tanpa penyesalan . Namun bagi Penulis, hanya berusaha terasa belum lengkap maka kita perlu untuk berdoa apapun kepercayaan, suku, dan agamanya. Sebab, bagi Penulis dalam segala usaha dimana Tuhan terlibat didalamnya, semua usaha itu tidak sia - sia dan akan berhasil tepat waktu - Nya.

Itulah beberapa cara untuk membuat skala prioritas dimana pada artikel ini  mengenai prioritas kebutuhan hidup dan cara mewujudkannya menurut Penulis. Semoga cara - cara ini dapat berdampak baik bagi Pembaca.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun