Mohon tunggu...
Inovasi

Apakah Kloroplas ataukah Ribosom?

25 Agustus 2017   20:06 Diperbarui: 25 Agustus 2017   20:36 2201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Kali ini saya akan mengajukan opini saya mengenai sebuah topik yaitu "kloroplas lebih kuat dari pada ribosom, sejauh mana saya setuju". Sebelum nya akan saya mulai dengan teori sel terlebih dahulu.

            Sel merupakan bagian paling sederhana yang menyusun suatu makhluk hidup. Sel pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan dari Inggris bernama Robert Hooke tahun 1655. Robert Hooke mengamati dinding sel tumbuhan yang sudah mati yaitu sel gabus. Dengan menggunakan mikroskop, ia melihat suatu ruangan kecil kosong, lalu menamainya sebagai sel, dalam Bahasa Latin, cellula yang berarti kamar kecil. Lalu penemuan sel mengalami perkembangan yaitu melalui seorang ilmuawan bernama Antonie Van Leeuwenhoek, ia adalah orang pertama yang mengamati sel hidup dari alga Spirogyra dan bakteri. Selanjutnya muncul teori teori sel lain nya yang mengatakan bahwa sel merupakan unit dasar kehidupan dan setiap makhluk hidup hidup tersusun dari sel, pendapat tersebut diutarakan oleh seorang ilmuwan yang bernama Matthias Jakob Schleiden (ahli anatomi tumbuhan) dan Theodore Schwann (ahli anatomi hewan). Selanjutnya seorang ilmuwan bernama Robert Brown melakukan pengamatan pada tanaman anggrek dan menemukan adanya nukleus. Hal ini menegaskan akan teori dari Antonie van Leeuwenhoek mengenai sel hidup, ditambah lagi dengan muncul nya istilah protoplasma yang merupakan cairan dalam sel hal ini dikemukakan oleh Johannes Purkinje. Menurut Rudolf Virchow, sel berasal dari sel sebelumnya, hal ini membuktikan bahwa sel mengalami pembelahan.

            Dari teori teori tersebut dapat disimpulkan bahwa, semua makhluk hidup terdiri atas sel sel, sel merupakan unit struktural terkecil yang menyusun makhluk hidup, sel merupakan unit fungsional karena melakukan fungsi kehidupan, sel berasal dari sel sebelumnya, sel merupakan unit hereditas yang dapat mewariskan sifat genetik.

            Sel secara struktural dibedakan mejadi dua, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik adalah sel yang belum memiliki nukleus atau tidak memiliki membran inti. Maka materi genetik sel prokariotik tidak dibungkus oleh membran. Kebanyakan dari sel prokariotik adalah uniseluler, meskipun ada yang multiseluler. Sel prokariotik uniseluler mampu membentuk koloni.  Contoh sel prokariotik adalah bakteri (Bacteria) dan Sianobakteri (Cyanobacteria). Sel eukariotik adalah sel yang memiliki nukleus atau materi genetik (DNA) dibungkus oleh membran inti. Pada sitoplasma atau bagian antara nukleus dan membran sel, terdapat medium semi cair yaitu sitosol.

            Sel memiliki bagian bagian organel yang berbeda bentuk, ukuran, dan fungsinya. Ahli sitologi menggunakan pendekatan bio kimiawi yang disebut fraksionasi sel untuk mengisolasi komponen komponen yang ukurannya berbeda. Komponen komponen sel atau organel yang terdapat pada sel eukariotik antara lain, membran sel atau membran plasma sel, nukleus atau inti sel, sitoplasma, ribosom, retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom, peroksisom, mitokondria, plastida, vakuola, sentrosom sentriol, sitoskeleton, dan dinding sel. Masing masing komponen memiliki fungsi masing masing yang sangat penting yang berperan dalam hidup suatu makhluk hidup.

            Saya akan membahas terlebih dahulu perbedaan antara sel hewan dengan sel tumbuhan. Sel hewan memiliki ukuran sel yang lebih kecil dari sel tumbuhan, tidak memiliki plastida atau kloroplas,tidak punya dinding sel, punya lisosom,punya sentrosom,memiliki bentuk tidak tetap,tidak punya vakuola atau ada juga yang memiliki vakuola tapi ukurannya kecil. Sedangkan sel tumbuhan memiliki ukuran sel yang lebih besar dari sel hewan, umumnya memiliki plastida atau kloroplas, punya dinding sel dan membran sel, tidak punya lisosom, tidak mempunyai sentrosom, memilki bentuk yang tetap, dan memiliki vakuola yang berukuran besar dan biasanya berjumlah banyak.

            Karena topik yang digunakan adalah mengenai kloroplas dan ribosom, maka pada kesempatan kali ini saya hanya akan membahas dua struktur sel tersebut.     Sebelumnya saya akan membahas terlebih dahulu apa itu RNA dan DNA. DNA (Asam Deoksiribonukleat) merupakan asam nukelat yang didalamnya terdapat sel makhluk hidup. DNA adalah biomolekul primer semua makhluk hidup yang membentuk dan menyusun berat kering suatu makhluk hidup. DNA dalam bahasa inggris disebut deoxyribonucleic acid. DNA terdiri atas materi yang membentuk kromosom-kromosom dan informasi genetik yang tersimpan dalam makhluk hidup. RNA (Asam Ribonukleat) adalah suatu rangkaian nukleotida yang saling berhubungan seperti rantai. RNA merupakan hasil dari transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga RNA polimer yang jauh lebih pendek jika dibandingkan DNA. Berbeda dengan DNA yang sering dijumpai di dalam inti sel, Kebanyak dari RNA terdapat dalam sitoplasma, khususnya di ribosom. Fungi DNA yaitu membawa materi genetika dari generasi ke generasi berikutnya, mengontrol kehidupan secara langsung maupun tidak, sebagai auto katalis atau penggandaan diri, sebagai heterokatalis atau melakukan sintetis terhadap senyawa lain. Sedangkan fungsi dari RNA adalah sebagai penyimpan informasi, sebagai perantara antara DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena berlaku untuk organisme hidup.

            Plastida merupakan organel penyimpan materi yang diselubungi oleh membran ganda, dan di antara membran dalam dan membran luar dipisahkan oleh mebran sempit inter membran. Membran luar halus dan membran dalam menjadi tilakoid. Plastida hanya terdapat pada tumbuhan dan alga. Plastida dibedakan menjadi tiga macam yaitu leukoplas, kromoplas, dan kloroplas. Leukoplas adalah plastida berwarna putih atau tidak berwarna, terdapat pada sel sel akar, umbi, dan biji. Leukoplas dibedakan menjadi amiloplas (menyimpan amilum), elaioplas (menyimpan minyak), dan proteoplas (menyimpan protein). Kromoplas merupakan plastida yang mengandung pigmen selain klorofil atau hijau, contohnya fikoeritrin (merah), fikosianin (biru), fikosantin cokelat), dan karoten (kuning), terdapat pada sel sel bunga dan buah yang masak.

            "Kloroplas (bahasa Inggris: Chloroplast) adalah plastid yang mengandung klorofil."

            Kloroplas terdapat pada sebagian besar tumbuhan, tetapi tidak dalam semua sel. Bila ada, maka tiap sel dapat memiliki satu sampai banyak plastida. Pada tumbuhan tingkat tinggi umumnya berbentuk cakram atau lensa (2 x 5 mm, kadang-kadang lebih besar), tersusun atas lapisan tunggal dalamsitoplasma tetapi bentuk dan posisinya berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya. Pada ganggang, bentuknya dapat seperti mangkuk, spiral, bintang menyerupai jaring, sering kali disertai pirenoid.

            Kloroplas terdapat pada sel sel yang melakukan fotosintesis misalnya sel daun dan  ganggang hijau. Kloroplas merupakan organel semi otonom karena memiliki DNA yang berbentuk sirkuler dan ribosom. Di dalam kloroplas terdapat kantong kantong pipih yang disebut tilakoid. Tilakoid yang bertumpuk tumpuk disebut granum atau grana (jika dalam jumlah banyak). Granum tersebut dihubungkan oleh tubula tipis di antara tilakoid yang disebut lamela. Diluar tilakoid, terdapat cairan yang disebut stroma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun