Mohon tunggu...
Nanang Riyadi
Nanang Riyadi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

“Hanya satu tanah air yang dapat disebut Tanah Airku. Ia berkembang dengan usaha, dan usaha itu ialah usahaku.”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengertian Aqidah

24 April 2012   05:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:12 12886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Aqidah dari kataberarti ikatan. Maksudnya ikatan antara manusia sebagai makhluq dengan Allah sebagai khaliq.Aqidah dari kataberartijanji. Maksudnya perjanjian antara manusia sebagai hamba dengan Allah sebagai tuhannya.

PENJELASAN : :

1.Semakin erat ikatan dan semakin kuat tali pengikat maka semakin kuatiman seseorang.

2.Keterikatan manusia dengan Allah terjadi kapan saja dan di mana saja, dunia - akherat

3.Manusia tidak dapat lepas dari Allah walau telah berusaha melepaskan diri.

4.Ikatan itu tidak terlihat, sifatnya gaib,senantiasa berubah, tergantungkeadaan hati,

5. Manusia pernah berjanji dengan Allah untuk :

-.Tidak menyembah selain kepada-Nya ( Allah ).

-.Manusia sanggup memikul amanat sebagai khalifah fil ardhi.

-Melaksanakan kontrak ( janji & ancaman ) dengan balasan surga atau neraka.

-Dan lain-lain.

PERUMPAMAAN

( bermain layang-layang )

Sudahkan anda mengambil pelajaran aqidah dari bermain layang-layang. Perhatikan!.

1. Layangan ( iman seseorang ) :

- Bila keseimbangan iman (layang-layang ) bagus, maka layang-layang akan melaju cepat-lurus.

Orang yang imannya seimbang antara hati nurani / fitrah, akal ( ilmu ) dan nafsunya terkendali, didukung fisik yang sehat maka dia akan terangkat tinggi derajatnya , amal perbuatannya lurus dan semakin dihempas angin malah semakin menanjak ke atas serta pandai mengendalikan angin yaitu membentuk sudut semakin kecil.

- Bila kurang seimbangmaka iman ( layang-layang ) akan miring ke kiri / ke kanan.

Orang yang imannya setengah-setengah akan mudah tengok kanan, tengok kiri, yang memungkinkan menyangkut pohoh atau layang-layang lain. Maka musibah datang karena olah “rubuh-rubuh gedang “ mengikuti arus sosial dan terlihat bingung mencari celah-celah berusaha menghindarihukum dengan cara yang tidak benar. Tetapi Dia masih ada usaha untuk naik ke atas memperkuat iman dan menghindari terpaan angin / cobaan.

- Bila kesimbangan rusak, iman ( layang-layang ) akanberputar-putar dan jatuh menghunjam tanah

Layang-layang yang seperti itu sangat menjengkelkan yang punya ( Allah ) . Bila tak sabar memperbaiki mungkin sekali layangan itu dirobek dan dicampakkan . Baru dapat terbang bila diberi ekor ( motivasi keseimbangan )namun tidak mampu terbang tinggi .

2.Model layang-layang.

Tidak peduli model apapun layang-layang itu asal seimbang pasti akan terbang dengan baik dan menyenangkan.Apalagi bila tampak indahnya layang-layang maka akan menjadi perhatian semua orang. Menggambarkan orang besar, kecil ,pendek, kurus dll tidak masalah asal iman seimbang.

2. Ekor layang-layang ( motivasi iman ).

Orang yang imannya kurang atau tidak seimbang harus diberi motivasi, dorongan, pembinaan, seruan dakwah dllagar dia dapat naik ke derajat yang lebih tinggi.Ekor layang-layang itu seperlunya tidak harus panjang . Ekor sedikit kadang sudah cukup menjadi penyeimbang. Ekor yang panjang menunjukkan sebenarnya iman nya itu cukup parah.

3Benang ( kekuatan aqidah ) :

Benang yang kuat akan mampu menahan terpaan angin. Tidak mudah putus. Orang yang imannya kuat akan mampu menerima ujian / cobaan yang besar. Dan bahkan menjadi mendorong untuk menaikkan derajat imannya. Tidak boleh terlupakan tali pengikat ( tali goci ) pun harus tepat dan kuat. Dan jangan sampai tali putus karena terpaan/ cobaan hidup yang silih berganti.

4.Angin( ujian / cobaan ) :

Layang-layang tak akan terbang bila tak ada angin. Iman tak akan meningkat bila tak ada cobaan. Ujian tak pernah berhenti. Baik dari diri sendiri, orang lain maupun dari Allah.

5. Pemain ( Kita )

Bemain layang-layang perlu berlatih. Berlatih mengendalikan karakter / gerak layang-layang, mempelajari kekuatan dan arah angin, melihat keadaan kanan-kiri layang-layang.Perlu bantuan orang lain atau tidak.Tapi ingan jangan melakukan “ penggelasan benang “ karena iini akan membhayakan orang lain.

Kontrak batiniyah ( Aqidah ) saya umpamakan sebagai kontrak kerja / proyek. Di dalam kontrak terdapat Garis-garis besar ketentuan / bestek yang pasal-pasalnya sudah jelas dan harus difahami oleh fihak pemborong. Bila garapan tidak sesuai dengan kontrak maka hasil akan ditolak bahkan uang muka harus kembali atau diperkarakan.

Dalam kontrak bathiniyah dengan Allah ada6.236ayat, 114 surat, 30 juz. Yaitu al-Qur’an. Dan penjelasan pasal demi pasal ( ayat-ayat itu ) terdapat dalam hadits yang jumlahnya tidak kurang dari 10.000. Bila manusia telah sanggup memikul JANJI dan AMANAT, maka wajib baginya mempelajari,memahamidan melaksanakan isi perjanjian yang tertulis dalam al-Qur’an dan as-Sunnah dengan sebaik-baiknya.

Pelaksanaan / pengamalan aqidah diluar ketentuan di dalam surat perjanjian akan ditolak karena tidak sesuai dengan bestek / konstruksi aqidah yang kokoh tak tertandingi. Bahkan mungkin akan dituntut balik sehingga pemborong dan seluruh crew harus dihukum dalam neraka.

Sekarang kita perlu melihat diri sendiri dengan standart iman yang diambil dari ibrah layang-layang. Insya Allah akan menemukan pelajaran yang sangat berharga bagi AQIDAH kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun