Mohon tunggu...
Saripudin Hidayatullah
Saripudin Hidayatullah Mohon Tunggu... Guru - kesempurnaan bukan hal spele,hal spele mnciptakan kesempurnaan

Teacher,traveling and Mounteneering

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sepucuk Surat untuk Ayah

21 Agustus 2017   08:56 Diperbarui: 21 Agustus 2017   09:11 1125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ini adalah sebuah jeritan seorang anak terhadap orang tuanya karena ada hak-hak anak Yang tidak dapat dipenuhi,mereka sibuk sekali dengan urusan duniawi mencari sebuah materialistic yang seakan tak pernah ada cukupnya sampai tak sadar bahwa mereka mempunyai seorang anak yang butuh akan kasih sayang dan perhatian,dengan perasaan gundahgulana seorang anak menulis sepucuk surat untuk ayahnya yang berisikan:

"teruntuk ayah dan ibu yang tercinta aku minta maaf selama ini aku meninggalkan rumah tapi ayah tak usah mengkhawatirkan aku karena aku disini baik-baik saja,aku tinggal bersama disebuah rumah bersama kekasihku yang pasti kalau ayah mengenalnya pasti ayah menyukainya,dia sangat baik walaupun badannya dipenuhi dengan tato dan firsing hampir diseluruh badannya,dengan rambut gimbalnya ala bob marley dan yang pasti dia sudah dewasa umurnya sekitar kurang lebih 42 tahun, tidak cukup tua bukan untuk seorang cowok???.aku sangat mencintainya karena ia adalah ayah dari janin yang aku sedang kandung saat ini,ayah aku dan dia akan tinggal berpindah-pindah kerena bisnisnya dia adalah sebagai pengedar extasi dy mempunyai jaringan yang cukup luas,dia juga yang mengajarkanku bahwa memakai mariuana itu ga pa2 ko.......................

"Ada satu hal yang ayah belum tau dia juga positif HIV........,aku tahu kalau dia suka berhubungan dengan banyak gadis tapi aku yakin dia mencintaiku dan dia mencintaiku dengan cara yang berbeda.ayah tak usah mengkhawatirkanku,aku kan sudah dewasa usiaku sekarang kan sudah 15 tahun.oh yah tlong boneka-bonekaku yang dikamar diberikan kepada adik-adiku karena dahulu mereka merengek-rengek minta boneka tersebut"..............................

Hati orang tua mana yang tak hancur ketika ia membaca surat semacam ini tapi dibalik lembar surat berikutnya surat nya berisikan:

"Ayah maafkan aku semua itu bohong........,ayah disurat ini aku melampirkan raportku aku hanya minta tanda tangan ayah dan jangan liat hasil dari raportku karena itu gak penting ada yang lebih penting diluar sana dan yang pasti aku baik-baik saja temui aku sekarang dirumah Ina nanti aku ceritakan semuanya".......................

Kesibukan duniawi hampir melupakan harta yang paling yang berharga,harta yang dititipkan tuhan olehnya yang terkadang haknya tidak dapat dipenuhi.mereka hanya berpikir dan mengira bahwa materi bisa mencukupi semua itu padahal ada yang lebih penting dari sekedar materi belaka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun