Mohon tunggu...
Moh afif Sholeh
Moh afif Sholeh Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Pegiat literasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perdamaian Semu

22 Juli 2017   14:41 Diperbarui: 22 Juli 2017   14:46 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Oleh: Moh Afif Sholeh

Dunia ibarat Fatamorgana, semakin dikejar tambah menjauh, dijauhi malah semakin mendekat, keindahan terlihat semu, kejahatan semakin nyata, inilah realita kehidupan seperti dagelan sinetron.

"Sungguh kejam Kerajaan tetangga, diplomasi diadakan,  namun menyimpan misi yang kejam. "Dubes kerajaan bergumam sembari duduk diteras ditemani sang istri. 

"Emang kenapa Pak? "tanya sang Istri. 

"Kemarin, dalam diplomasi dua kerajaan terkait sengketa tanah kedua belah pihak, Kerajaan tetangga berkilah, kalau kerajaan kita menyerobot tanah itu,  dan menjelekkan nama baik kerajaan kita di mata internasional."tuturnya. 

"Iya Pak,  hati-hati dalam bertindak,  terutama diplomasi yang kedua sebagai penentuan, maka jangan terburu-buru mengambil kebijakan,  perlu dimusyawarahkan terlebih dahulu".

"Terima kasih atas sarannya yang sangat briliant."

Setelah diplomasi yang kedua diputuskan bahwa tanah sengketa dibagi dua bagian yang sama. Beberapa bulan kemudian, mereka merubah kesepakatan bersama,  dengan memindahkan tanda batas yang diakui. 

***

Akhirnya, Dubes melaporkan kepada Sang Raja tentang kejadian ini. Lalu menginstruksikan kepada Jenderal perangnya untuk menyiapkan armada untuk membela harga diri kerajaan yang sudah dilecehkan oleh kerajaan tetangga. 

"Jenderal,  tolong siapkan taktik yang jitu untuk menghadapi lawan kita."Raja sambil berdiri dengan muka kemerahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun