Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik

Terlalu Lama Menunggu Novanto

18 Juli 2017   09:39 Diperbarui: 18 Juli 2017   10:03 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sudah bertahun-tahun saya menunggu negeri ini terbebas dari korupsi.  Negeri ini memang sudah terlalu sumpek dengan korupsi yang merajalela ke mana-mana.  Hampir tak ada celah yang bersih dari korupsi.  Bahkan masjid dan al quran pun masih tega-teganya di korupsi.

Orang-orang kuat memang susah dijerat.  Sudah licin, licik, juga penuh pembela.  Sekali sentuh, maka para kroco dan penggawanya akan ramai-ramai membela.  Dengan cara baik, atau dengan cara yang bar-bar sekalipun.

KPK hanyalah satu-satunya harapan rakyat negeri ini.  Tak ada harapan lain.  Bahkan MK atau MA pun masih banyak yang meragukannya.  Maka harapan itu pun hendak ramai-ramai dilenyapkannya.

DPR sering mengaku sebagai wakil rakyat.  Tapi, pernahkah mereka bertanya kepada rakyat, apa keinginan terbesar mereka?  Tak pernah!  Yang ada hanya pemelintira-pemelintiran keinginan.  Nafsu sendiri dianggap sebagai keinginan rakyat.  Masturbasi!

Setya Novanto sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Bukan perkara mudah.  KPK diserang oleh gerombolan pembela Novanto dengan masif dan bar-bar.  Bahkan serangan itu berlandaskan kehendak melenyapkan. Untung KPK tegar.  KPK didukung ratusan juta rakyat yang sudah membenci korupsi hingga ke ujung hati paling dalam.

Terlalu lama menunggu Novanto!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun