Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kado Ulang Tahun ( Episode 9)

7 Mei 2019   10:14 Diperbarui: 7 Mei 2019   10:43 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Diantara dua mobil yang parkir sembarangan, Catur mencoba menyisipkan motor nya agar bisa masuk lebih kedepan lagi untuk parkir, karena memang di depan dua mobil parkir tersebut masih bisa di tempati lebih dari tujuh buah sepeda motor. Catur melihat sekeliling butik, terlihat dua orang ibu-ibu separoh baya sedang melihat-lihat pajangan yang ada di butik, Catur berdiri sejenak di depan pintu masuk, kemudian dia duduk di taman kecil di sebelah kanan butik sebelum pintu masuk. Terlihat dua orang berseragam batik menemani kedua ibu tadi untuk melihat-lihat, si ibu yang satu melihat ke butik batik dan si ibu yang satu lagi melihat ke pajangan pakaian muslim.

Catur masih duduk di kursi taman, kali ini ia tidak lagi memperhatikan di dalam butik, tapi matanya tertuju pada handphone yang di pegangnya, sesekali terlihat ia memainkan jemarinya naik dan turun di layar handphonenya.

Tidak berselang lama, salah satu dari ibu tadi keluar dari butik dan membawa goody bag, sepertinya si ibu sudah menentukan pilihannya, dan membeli sesuai keinginanya, setelah naik kendaraannya si ibu tadi langsung keluar dari halaman dan pergi meninggalkan butik.

Catur berdiri dari duduknya, kemudian memasukan handphone kedalam saku celanya, perlahan masuk ke butik, terlihat salah satu pegawai yang berpakaian batik tadi mendekati Catur.

"Ada yang bisa saya bantu,pak ?"

"Ibu Dessy ada ?"

"Ada, pak."

"Mohon maaf, bapak siapa ?"

"Saya Catur, boleh ketemu ibu Dessy."

"Sebentar ya pak, saya panggilkan, bapak silahkan menunggu di ruang tamu," kata si pegawai sambal menunjuk ke satu sudut ruangan.

Catur tidak pergi ke ruang tamu, tapi dia langsung menuju ke sudut, pajangan baju-baju  muslim, ia perhatikan satu-satu, kadang sesekali ia menyentuh satu atau dua jenis yang di pajang, kemudian turus melihat-lihat. Tanpa dia sadari ada sesosok tubuh mungil menyaksikan terus kemana Catur bergerak, dia mengikuti tanpa mengganggu, dia perlahan memperhatikannya, merasa agak lama menunggu Catur  membalikkan badan, dia sedikit terperanjat, ternyata Dessy berdiri tidak jauh dari dia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun