Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tidak Seusap pun Merubah Hati

1 Juli 2017   23:15 Diperbarui: 2 Juli 2017   01:34 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Melumpuhkan ingatan buram

Saat terpeleset di undakan masa silam

Mencacah bermacam macam gundah

Dalam satu ikat gelisah

Begitulah jika usia terancam masa

Mendaki langit bukanlah cita cita

Menyelami palung bumi tidaklah menjadi harapan

Angkuh dan jumawa kemudian berserakan

Sadar itu sering datang terlambat

Beriringan selalu dengan sejarah yang pekat

Sesal lalu memaku dinding dinding mimpi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun