Setuangan kopi Wamena sore hari
Pada gelas kecil tanpa pegangan
Di riuh stasiun kota
Mendidihkan kenangan sampai puncaknya
Sebuah bayangan maya berwujud nyata
Sesapan demi sesapan menuruni kekosongan
Mengisi ruang ruang hampa
Yang terbuat dari serpihan cinta
Menggigilkan senja yang kehilangan selimutnya
Jakarta, 22 Juli 2017
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!