Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Misteri Sajak Berapi

25 Mei 2017   01:18 Diperbarui: 25 Mei 2017   01:36 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jika ada yang pernah berdendam

Setinggi puncak langit, Itulah aku

Jika ada yang berpiutang darah

Sedalam lebar kawah, Itulah aku........

Sajak utuh berdaya magis itu dibaca berulang ulang oleh Ferna.  Gadis cantik berambut panjang itu sengaja membiarkan rambut sepinggangnya terurai.  termasuk juga merias wajahnya lain dari biasanya.  Matanya nampak kelam karena maskaranya sengaja dipertebal.  Bibirnya dipoles dengan lipstick sewarna darah menghitam.

Ini harus aku lakukan!  Ferna membatin dengan geram.  Semua yang terjadi terlalu menyakitkan.  Aku tidak akan bisa hidup tenang sebelum dia merasakan panasnya api yang aku kirimkan.  Pekatnya darah yang tertumpah dari tubuh kalian Rendy dan Sisma.

Ferna sedang diamuk oleh amarah dan dendam luar biasa kepada mantan kekasih dan mantan sahabatnya itu.  Semuanya sudah menjadi mantan.  Semenjak dia memergoki mereka berkencan di belakangnya lalu memutuskan untuk menikah diam diam.  Sementara dia sudah dilamar oleh Rendy dan orangtuanya beberapa bulan sebelumnya.  Bahkan pesta pernikahan sudah disiapkan dengan matang.  Undangan sudah disebar.  Gedung, katering, dan para penyanyi sudah juga dibayar.

Yang paling menyakitkan Ferna tentu saja adalah kenyataan bahwa dia sudah berbadan dua tapi ditinggalkan begitu saja tanpa sepatah katapun dari Rendy.  Padahal mereka sudah pacaran selama 8 tahun lebih!  Tahu tahu sahabatnya yang lain tergopoh gopoh datang sambil membawa surat undangan.  Rendy akan menikahi Sisma di Bali pada tanggal bla bla, di gedung bla bla, hiburan bla bla.  Sungguh persetan semua!

----

Orangtua Ferna malu bukan main.  Dan ujung ujungnya Ferna menjadi sasaran kemarahan mereka.  Apalagi setelah Ferna dengan tersedu sedu mohon ampun dan bercerita bahwa dia sedang hamil muda.  Ferna diusir!  Sempat terlunta lunta dengan uang seadanya, akhirnya Ferna yang sudah putus asa dan berniat bunuh diri, diselamatkan oleh kedatangan om dan tantenya yang sedari dulu memang sangat dekat dan sayang kepadanya.

Sejak itu, Ferna tinggal dengan om dan tantenya.  Sambil menunggu bayinya lahir, Ferna bekerja apa saja.  Meskipun sebenarnya dia bukan gadis yang tertempa, tapi keadaan membuatnya tetap bertahan hidup.  Melahirkan bayinya dan membalas dendam kepada Rendy dan Sisma!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun