Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mematahkan Sepotong Lamunan

23 Juli 2017   05:18 Diperbarui: 23 Juli 2017   05:39 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku menuntun lamunan

Di sejumput sisa kenangan

Bergumpal gumpal dalam cawan

Dihidangkan bersama angsa di danau yang dijatuhi awan

Lamunannya terkoyak

Di sela udara yang membanjiri otak

Tersimpan kembali dalam bentuk pemberontak

Melawan seluruh masa silam

Gemuruh daun membelasahi lantai hutan

Mematahkan sepotong lamunan

Menyimpannya dalam tanah

Untuk hari hari ke depan

Ketika kemarau tak mau pulang

Jakarta, 22 Juli 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun