Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serum-Bab 57

21 Mei 2020   19:36 Diperbarui: 21 Mei 2020   19:32 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bab 56

Frankfurt, 50 7 0 N, 8 41 0 E
Bandar Udara Frankfurt Am Main

Andalas terus menatap pintu kokpit yang tertutup. Pikirannya mengira-ngira kenapa pramugari yang terburu-buru masuk tadi sama sekali tidak keluar setelah sekian lama. Dan hal itu sebenarnya dilarang dalam aturan penerbangan.

Siapapun tidak diperbolehkan memasuki kokpit kecuali pilot dan kopilot. Otaknya berkecamuk antara khawatir terjadi apa-apa atau ini hanya sebuah peristiwa tidak biasa yang terjadi di udara tanpa alasan paranoid apa-apa.

Pesawat mulai menjejak udara Jerman. Tak lama lagi mereka akan mendarat untuk transit sebentar melakukan pengisian bahan bakar. Penumpang tidak turun. Pesawat hanya akan berhenti tak lebih dari 45 menit. Refuelling dan juga menaikkan penumpang yang sudah menunggu di Bandara Frankfurt.

Perasaan was-was Andalas agak berkurang saat pesawat telah mendarat. Begitu pintu dibuka untuk memberikan kesempatan penumpang dari Frankfurt menaiki pesawat  sambil melakukan pengisian bahan bakar, seorang lelaki berseragam pilot melewati tempat duduknya dan masuk ke kokpit. Berbarengan pramugari yang sedari tadi di dalam pergi keluar.

Andalas menggamit lengan Akiko.

"Kau tidak melihat ada yang aneh? Ada pilot pengganti masuk tapi pilot yang sebelumnya tidak keluar dan turun dari pesawat."

Akiko hanya tersenyum lebar. Setengah senang setengah jengkel terhadap sikap Andalas. Senang karena pegawal ini selalu hati-hati, tapi jengkel karena terlalu waspada sehingga cenderung paranoia. Tidak menyenangkan! Seharusnya mereka menikmati perjalanan dengan berbincang atau menonton film bersama. Ini malah mondar mandir ke belakang lalu mengajaknya berbicara hanya untuk menyatakan kecurigaannya.

"Ayolah sekali-kali jangan curiga terhadap segala sesuatu yang sedikit tidak lazim. Kapan kau akan menikmati hidup ini kalau semua hal kamu curigai?"

Andalas hendak menyanggah tapi membatalkannya. Pikirannya masih berkutat pada kejanggalan yang baru saja terjadi. Kemungkinan pilot diganti adalah hanya jika dia sakit. Dan biasanya pilot yang sakit akan segera dievakuasi. Tapi ini tidak. Penggantinya datang tapi yang diganti sama sekali tidak keluar.

Proses transit berakhir. Pesawat kembali take off dengan mulus meninggalkan Bandara Frankfurt. Andalas mencoba menghilangkan kekalutannya dengan berusaha tidur. Dilihatnya Kapten Shinji Akira dan Mualim Yosidho sedang berbincang pelan. Cecilia fokus pada layar X-One, dan Akiko memutar kembali film cowboy kesukaannya. Andalas mulai memejamkan mata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun