Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serum-Bab 51

16 Mei 2020   20:04 Diperbarui: 16 Mei 2020   20:09 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bab 50

Perairan Arctic, 64 57 0 N, 19 0 0 W
Kapal Hantaa 05

Pagi-pagi sekali, mereka meninggalkan bandara menuju rumah peristirahatan yang telah dikirimkan koordinatnya oleh Dokter Adli Aslan. Akiko mengemudikan mobil van ekspedisi. Melintasi jalanan sepi negara kecil yang berpenduduk tak sampai 1 juta orang itu.

Rumah itu berada di ujung pulau yang sangat sepi dari penduduk. Entah rumah siapa semewah itu di tempat yang cukup terpencil ini. Seseorang sudah menunggu mereka membuka gerbang dan langsung membawa mobil van ekspedisi itu kembali ke bandara. Dokter Adli rupanya punya jaringan yang sangat kuat juga.

Andalas memeriksa secara cermat pesawat kecil berkapasitas 6 orang itu. Dia mengangguk kepada Cecilia dan Akiko. Keduanya naik ke pesawat sebelum Andalas menghidupkan mesin.

Permukaan laut sedang sangat tenang. Cuaca yang bagus untuk take off bagi sebuah pesawat amphibi. Pesawat itu cukup canggih dengan modifikasi plat pendaratan yang bisa mengatasi gelombang cukup besar.

Pesawat take off dengan mulus. Andalas mematikan transponder pesawat dan menghidupkan mode stealth sehingga menghindari kemungkinan tertangkap radar. Mereka dalam misi tersembunyi sehingga perjalanan diam-diam seperti ini sangat diperlukan.

Andalas mengarahkan navigasi pesawat menuju koordinat yang ada di X-One Cecilia. Jika koordinat itu benar dan tidak banyak perubahan, maka perkiraan waktu tempuh adalah sekitar 1,5 jam. Akiko sedikit berdebar-debar. Dia sebenarnya khawatir Hantaa 05 menyimpan beberapa orang carrier Mollivirus sibericum. Atau jangan-jangan malah sudah ada yang terjangkit.

Sepanjang perjalanan semuanya berdiam diri. Ini misi penting bagi mereka. Kalau sampai Dokter Adli Aslan berhasil dipaksa mundur dari jabatannya, misi untuk memitigasi bencana yang luar biasa ini akan sangat berantakan.

Dengan jabatannya, Dokter Adli Aslan bisa menggerakkan jaringan yang sangat kuat untuk mendukung misi ini. Pandora, tim MS-BA-30, dan infrastruktur pendukung bisa berjalan sejauh ini karena kontribusi Dokter Adli Aslan yang luar biasa.

Andalas melakukan manuver pesawat dengan terbang serendah mungkin. Meskipun transponder dimatikan namun pesawat ini masih bisa tertangkap radar bila terbang tinggi.

Cecilia menepuk bahu Andalas sambil memperlihatkan titik merah kecil di layar X-Onenya. Andalas mengangguk dan menggerakkan kemudinya mengarah posisi titik tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun