Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Persembunyian yang Terlalu Dekat Neraka

30 Oktober 2018   22:02 Diperbarui: 30 Oktober 2018   22:03 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
generasiterselubung.blogspot.com

Sepertinya ini jauh lebih besar dari yang terlihat. Perempuan-perempuan itu bisa jadi malaikat yang tersesat.

Geni melontarkan pikiran masgulnya ke arah senja yang perlahan merapat di ufuk barat. Dia sengaja dan terpaksa menjauh dulu dari hiruk pikuk kota yang menghamburi otaknya dengan pecahan kaca. Sengaja, karena ingin menenangkan diri. Dan terpaksa, untuk sementara mesti menyelamatkan diri.

Perempuan-perempuan mematikan itu teka-teki sangat rumit yang harus dipecahkan. Segera. Dia sedang berlomba dengan mereka dan taruhannya adalah nyawa.

Geni tidak berhasil menelusuri jejak Lily. Mengherankan, rumah besar itu sekarang kosong. Geni melakukan penyelidikan secara super rahasia. Berhari-hari dia harus merelakan dirinya menjadi pedagang buah keliling agar bisa melewati rumah itu secara rutin.

Kemana perginya mereka?

Geni masih ingat mereka berkumpul berempat di mobil yang dikemudikan Des. Di halaman belakang museum tempat dia kehilangan En. Dan tidak ada Lily di antara mereka! Geni menjadi cemas. Jangan-jangan Lily dihukum karena ketahuan telah melepaskannya saat tertangkap di rumah kematian. Ah Lily. Geni tidak berani lebih jauh lagi berkhayal. Semoga Lily baik-baik saja.

Tapi Geni tidak mau berlama-lama terjebak pada rasa sentimentil yang merasukinya. Lelaki itu memutuskan untuk menyingkir sebentar. Kalau mereka saja memutuskan untuk bersembunyi, kenapa dia tidak?

Ini babak dalam catur yang disebut Pertahanan Caro-Khan. Memperbaiki posisi pertahanan. sebelum kembali bertarung.Dia akan mengimbangi mereka dengan cara yang sama.
----
Geni menikmati sejenak debur ombak di depannya. Pantai ini cukup sepi. Meskipun pada musim libur ramai oleh pengunjung. Tapi di hari-hari biasa seperti ini, rasanya cuma dia sendiri yang ada di cottage-cottage yang banyak bertebaran sepanjang garis pesisir.

Tempat yang tepat untuk bersembunyi. Merancang strategi selanjutnya menghadapi perempuan-perempuan mengerikan yang telah menjelma menjadi malaikat kematian.

Geni sengaja memilih menyewa sebuah cottage paling ujung di atas bukit karang yang menjulang. Hanya ada 3 kompleks cottage di sekitar sini. Setiap kompleks memiliki paling tidak 10 cottage. Dan Geni memilih kompleks cottage yang juga paling ujung.

Kompleks cottage tempat Geni menginap bernama Rahayu. Di ujung bawah sana berlabel Paradise sedangkan yang persis di tengah serta paling megah berpapan nama The Good Hell. Entah apa maksud pemiliknya menamai demikian. Memangnya adakah neraka yang baik-baik saja? Geni nyengir sekaligus sebal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun