Mohon tunggu...
Michael Sendow
Michael Sendow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writter

Motto: As long as you are still alive, you can change and grow. You can do anything you want to do, be anything you want to be. Cheers... http://tulisanmich.blogspot.com/ *** http://bahasainggrisunik.blogspot.co.id/ *) Menyukai permainan catur dan gaple. Menulis adalah 'nafas' seorang penulis sejati. I can breath because I always write something...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Iwan Fals dan Kegelisahan yang Terpancar Lewat Lagu

11 September 2016   16:22 Diperbarui: 11 September 2016   21:24 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sejak masih duduk di bangku SMA, nama Iwan Fals sudah menjadi buah bibir, dan saya salah satu yang menggemarinya secara luar biasa. Iwan adalah penyanyi yang amat pantas untuk diidolakan banyak orang. Tidak hanya oleh karena kesederhanaan, tetapi juga oleh sebab gaya bernyanyi dan konten lagu lagu yang ia karang sendiri amatlah luar biasa.

Iwan, yang bernama asli Virgiawan Listanto sudah mulai bernyanyi dan mengarang lagu sejak tahun 70-an. Sejak lagu lagunya dapat dinikmati lewat kaset, saya sudah menyukainya. Sampai kemudian muncul Compact Disc (CD), saya terus menikmati karya karyanya. Kini, setelah era digital menguasai kita hampir dalam setiap hal, karya karya Iwan Fals tetap masih saya nikmati dan akan terus nikmati. Entah lewat youtube, sambungan usb yang penuh oleh lagu lagu Iwan Fals, atau lewat sarana apapun.

Iwan Fals bagi saya adalah sebuah icon. Ia adalah wujud nyata kritikan sosial lewat media lagu. Bagi seorang Iwan, mengeritik apa saja dan siapa saja bisa sangat efektif melalui media lagu. Jangan takut untuk bernyanyi. Jangan pula takut untuk mengeritik.

Coba sendengkanlah telingamu barang sebentar saja dan dengarkanlah seruan Iwan dalam lagu lagu yang sarat pesan moral dan kritikan sosial. Anda akan menemukan apa yang sebetulnya tersimpan dalam nurani Anda begitu lama namun urung atau tak berani Anda suarakan. Iwan berani menyuarakan itu semua lewat lagu. Mari kita dendangkan besama beberapa syair berikut ini....umpamanya saja....

"....Wakil rakyat kumpulan orang hebat...Bukan kumpulan teman teman dekat, apalagi sanak famili...

Saudara dipilih bukan.....(lupa saya)......meski kami tak kenal siapa saudara....

Wakil rakyat seharusnya merakyat jangan tidur waktu sidang soal rakyat...."

Betapa sangat sehat dan segar lagu tersebut, menghujam keras sampai ke ulu hati terdalam. Ooh lalu kemudian kita bertanya apakah kritik ini benar seperti itu atau semacam mimpi Iwan semata? Sangat jelas tergambar dari apa yang kita lihat apa yang ada  di dalam gedung DPR. Hal yang sama kita lihat hari hari ini di gedung yang sama itu. Ada saja yang tertidur kala sidang soal rakyat. Begitu banyak gambar dan meme yang beredar di media sosial sudah lebih dari cukup menggambarkan kegelisahan Iwan Fals terhadap para wakil rakyat. Kalau hari ini kita melihat banyak kritik ditujukan bagi anggota DPR, kita sudah harus maklum.

Kita juga boleh simak lagu kritikan Iwan Fals lainnya seperti tikus got, pesawat tempur, galang rambu anarki, dan lainnya. Ada juga lagu abadi yang ngasih saja terus dinyanyikan oleh banyak orang semisal lagu "Bento". Lagu ini diciptakan Iwan bersama Naniel dan masuk di album Swami I produksi 1989. Album itu keluar pada saat rezim orba masih berkuasa dan lagi galak galaknya.

Untuk lagu lagu bertemakan cinta dan keluarga? Tak dinyana, Iwan juga hebat dalam mengarang dan membuat melodinya. Simak saja umpamanya lagu "teman kawanku punya teman" yang diciptakannya pada tahun 1987. Atau juga lagu yang berdendang begini, "......bila mentari bersinar lagi....hatikupun ceria kembali....Ku tatap mega, tiada yang hitam....Betapa indah hari ini. // Kumenanti seorang kekasih yang terbaik yang datang di hari ini...Adakah dia kan selalu setia...mendamping hidup penuh pesona harapanku....// Jangan kau tak datang hari ini...punah harapanku..." Dia sangat piawai memainkan perasaan pendengar lagunya, baik dengan kata katanya maupun iramanya. Tak heran dia punya banyak penggemar bahkan ketika usianya sudah tak muda lagi.

Rentang usia para penggemar Iwan itu sangat lebar, mulai dari anak remaja sampai orang tua. Umurnya sudah melewati setengah abad, tetapi penggemarnya saat ini ada yang masih belasan tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun