Mohon tunggu...
Mahasiswa MHU 2012
Mahasiswa MHU 2012 Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perkembangan Pondok Pesantren (Tugas Esai Bahasa Indonesia)

4 April 2013   07:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:45 2173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

SITI KHOERIYAH (1112053100033)

Manajemen Haji dan Umroh / 2

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Nama pondok pesantren mungkin sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Apa sich yang anda ketahui tentang pondok pesantren? mungkin di antara kita ada yang pernah merasakan hidup di pondok pesantren atau dikalangan masyarakat biasa disingkat ponpes. Konon, istilah pesantren katanya berasal dari kata “santri” yang berarti murid yang kemudian diberi imbuhan pe-an menjadi pe-santri-an dan kemudian orang menyebutnya menjadi pesantren, sedangkan istilah pondok itu katanya berasal dari Bahasa Arab yaitu funduq yang berarti asrama atau tempat penginapan. Sedangkan menurut terminologi banyak sekali versinya menurut para ahli, salah satunya yaitu menurut Mastuhu “pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam untuk memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama islam dengan menekankan pentingnya moral agama islam sebagai pedoman hidup bermasyarakat sehari-hari”.

Di dunia pesantren pasti tidak asing lagi dengan istilah kyai dan santri. Apa sich yang dinamakan santri ? Santri merupakan sebutan untuk para murid yang bertempat tinggal atau bermukim di pondok pesantren, adapun kyai itu biasanya merupakan sebutan untuk pimpinan atau pendiri pondok pesantren tersebut.

Pondok pesantren termasuk produk budaya Indonesia yang merupakan lembaga pendidikan Islam tertua. Pesantren merupakan salah satu lembaga untuk menyebarkan agama islam di Indonesia dan mulai muncul pada zaman walisongo di pulau Jawa. Dan sejarah mengatakan banyaknya pondok pesantren yang tersebar di Indonesia pada zaman itu.

Menurut sejarahnya, konon pondok pesantren katanya berawal dari adanya kyai, yang kemudian datang seseorang yang ingin menuntut ilmu agama kepada beliau. Setelah semakin lama berjalan semakin banyak pula orang yang datang untuk belajar kepada beliau, dan dari sinilah para kyai mulai memiliki kesadaran untuk membuat suatu tempat atau pondok yang kira-kira mampu untuk menampung mereka. Selanjutnya, para santrinyalah yang mempopulerkan istilah pondok pesantren sehingga nama tersebut dapat tersebar kemana-mana.

Dahulu pondok pesantren identiknya hanya mempelajari agama (ilmu akhirat) saja. Namun semakin berkembangnya zaman, ternyata pintar agama saja tidak cukup dan adanya tuntutan kebutuhan dunia maka timbulah kesadaran masyarakat untuk mempelajari ilmu umum (ilmu dunia). Dan dari sinilah, kemudian pondok pesantren dibedakan menjadi pesantren salafi dan pesantren modern. Pesantren salafi itu dikhususkan hanya mempelajari agama atau ilmu akhirat saja, sedangkan pondok pesantren modern selain mempelajari agama (ilmu akhirat) juga mempelajari umum (ilmu dunia). Jadi selain mengaji kitab, pesantren modern juga menyediakan sekolah umum. Sehingga kita seimbang antara ilmu agama dengan ilmu umum. Dan ini merupakan suatu kelebihan pondok pesantren dibandingkan dengan sekolah umum.

Adapun perbedaan pesantren zaman dahulu dengan zaman sekarang ini terlihat jelas pada sistem pengajaran, metode dan fisik pembangunannya. Dan dapat dikatakan bahwa pesantren zaman dahulu itu termasuk pesantren salafi, karena hanya mengkaji agama. Pesantren zaman dahulu lebih menerapkan keikhlasan dan kesederhanaan, diantaranya keikhlasan seorang guru atau kyai yang mengajar pada saat itu tidak meminta pungutan biaya. Dalam arti kyai tak terlalu mempedulikan bagaimana dirinya, yang terpenting menurutnya bagaimana beliau memberikan ilmunya kepada orang lain. Antara kyai dan santrinya sama-sama melakukan bertani, berdagang dan sebagainya yang kemudian hasilnya mereka gunakan bersama. Hal ini dilatarbelakangi oleh keadaan ekonomi yang terjadi pada saat itu. Dan tidak heran bila santri pada zaman dahulu banyak yang berhasil dikarenakan mereka lebih mandiri. Kemudian seiring berkembangnya zaman dan teknologi kini sudah semakin canggih, pondok pesantren sekarang pun dibentuk lebih modern. Sistem pembelajaran, metode dan fisik pembangunannya pun lebih maju. Kehidupan santri zaman sekarang pun tidak sesulit zaman dahulu, namun tuntutan zaman pada saat ini lebih sulit dibandingkan zaman dahulu.

Tujuan didirikannya pondok pesantren itu awalnya untuk membantu menyebarluaskan agama islam di Indonesia, namun seiring berkembangnya zaman dan agama islam pun sudah tersebarluaskan tujuan pun kini berubah, yaitu untuk menciptakan para kader islam yang sholeh dan sholehah. Karena yang kita ketahui masalah pada zaman sekarang yaitu terletak pada akhlak dan moral. Dan ini sangat diperlukan oleh semua kader penerus bangsa yang nantinya akan menggantikan para pemimpin terdahulu, seperti para tokoh nasional yang merupakan para alumnus pesantren diantaranya yaitu KH. Abdurrahman Wahid, mantan presiden republik Indonesia dan sekaligus menjadi kyai , KH. Hasyim Asy’ari, yang merupakan pendiri NU, KH. Hasyim Muzadi , ketua PBNU.

Nah, jadi kesimpulannya pondok pesantren itu selalu akan mengalami perubahan dan semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu dan perubahan zaman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun