Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Heran Benar Aku dengan Jenis Para Kompasianer Model Begini Ini

23 September 2016   16:28 Diperbarui: 23 September 2016   23:09 1773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Gambar dari clipartof.com, desain oleh Mawalu"][/caption]Salah satu kebiasaan aku setiap kali selesai baca suatu tulisan yang mantap bingits sehingga menarik perhatian aku di Kompasiana ini, biasanya aku langsung meluncur ke lapaknya untuk mencermati profilnya. Ini kebiasaan yang sulit aku hilangkan sejak pertama kali aku mengenal Kompasiana dan bergabung di komunitas ini.

Tentunya tujuan aku melihat profil sang penulis tersebut sudah barang tentu karena aku ingin tahu lebih lanjut siapa penulis yang mantap itu dan apa profesinya. Selain itu, aku juga ingin membandingkan apa yang ia tulis dan profesinya. Apakah yang ia tulis itu ada relevansinya atau enggak dengan apa yang ia lakoni di dunia nyata.

Namun yang seringkali ku temukan dan bikin aku terheran-heran tak habis pikir, yaitu jenis para Kompasianer yang pandai dan lihai membuat tulisan tentang lika-liku kehidupan rumah tangga, tips menghindari selingkuh, bagaimana mempertahankan bahtera rumah tangga agar langgeng sampai kakek nenek, dan lain sebagainya, akan tetapi di profilnya, sang penulis adalah wanita lajang. Lantas darimana ia bisa punya pengalaman tentang urusan rumah tangga kalau menikah saja belum? Itu yang pertama.

Yang kedua dan yang lebih membuat aku lebih terheran-heran lagi yaitu jenis Kompasianer yang sebegitu canggihnya mengajari orang lain tips menulis agar dibaca ribuan orang dan di-share secara massive di media-media sosial sehingga menjadi viral, namun ketika ku selidiki profilnya, aku kok ya tak mengenal sama sekali sang penulis tersebut.

Jumlah hits pembaca tulisan-tulisannya pun juga ngenes binti mengenaskan, yaitu berkisar antara 47 pembaca, 32 pembaca, 24 pembaca, tapi kok ya bisa-bisanya mengajari orang tentang tips menulis supaya mendapat ribuan pembaca? Bukankah ini aneh?

Yang ketiga, ini yang paling menarik, yaitu jenis para penulis spesialis kanal politik yang bikin diri seperti pengamat politik UI top markotop dan seolah-olah seperti dukun sakti yang punya kemampuan menerawang mesin waktu kedepan terkait situasi politik dimasa depan di negara ini.

[caption caption="Gambar dari clipartof.com, desain oleh Mawalu"]

[/caption]Ketika ku periksa lapaknya, profesinya adalah pedagang Batik Pekalongan. Lha bagaimana mungkin seorang pedagang Batik bisa jadi pengamat politik karbitan dan seolah-olah tahu persis tentang politik masa depan di negeri ini, khususnya di ibukota negara? Kan aneh ini.

Apakah jenis penulis macam mereka-mereka ini bisa bikin tulisan dengan mencomot sumber-sumber yang diperolehnya dari Google, Facebook, blog, dan lain sebagainya? Jika demikian, mbok ya di footnote tulisan diberilah keterangan bahwa "Ide dan sumber tulisan ini dikutip dari bla bla bla dot com dan diedit dengan gaya bahasa sendiri". Menurutku, itu lebih fair.

Masih banyak lagi keanehan-keanehan dan kejanggalan-kejanggalan lainnya yang tak elok kuungkapkan satu per satu disini, namun jikalau Anda balik bertanya dan bilang, halah bukankah Mawalu juga begitu? Maka aku jawab;

Pertama, aku adalah ayah satu orang putri yang kini berusia dua tahun, kedua mayoritas tulisan-tulisan aku sejak bergabung di kompasiana ini pada tahun 2011 yang silam telah dibaca oleh ratusan ribu jumlah pembaca (silahkan periksa profil aku) dan seringkali menjadi viral diberbagai media sosial.

Bukan hanya itu saja dan bukan bermaksud menyombongkan diri disini, mayoritas tulisan-tulisan aku dicuri oleh portal-portal resmi berita online di negeri ini dengan merubah-rubah isi tulisan seenak udel mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun