Mohon tunggu...
Markus Eko Susilo
Markus Eko Susilo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Perjalanan = > Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Evaluasi Pendapatan Daerah Kasus: Propinsi Bengkulu (2008)

12 Mei 2012   08:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:24 1359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1336812187504530311

Provinsi Bengkulu merupakan salah satu dari Provinsi yang terletak di bagian Barat Pulau Sumatera yang secara geografis terletak di antara 2°16´ - 3°31’ LS dan 101°1´ - 103°41’ BT. Di bagian Barat berbatasan dengan Samudera Hindia dan membentuk pantai dengan panjang 525 km, Di bagian Timur kondisi wilayah Provinsi Bengkulu berbukit-bukit dengan dataran tinggi yang subur.

Sebagai salah satu provinsi yang berada di wilayah Pulau Sumatra, peran Provinsi Bengkulu dan provinsi lainnya memainkan peran yang vital dan strategis dalam mempengaruhi aktivitas ekonomi antarwilayah. Pengaruh ini dapat berakibat positif maupun negatif bagi pendapatan provinsi tersebut. Ketika suatu wilayah dapat saling berinteraksi, maka perluasan pasar dan peningkatan produksi dapat meningkatkan pendapatan daerah tersebut dan kemudian melalui pendapatan ini kemudian akan dipergunakan kembali untuk menghidupkan dan lebih menggairahkan aktivitas ekonomi. Peran pendapatan yang begitu sentral ini sangat berpengaruh terhadap peran suatu daerah dalam merangsang aktivitas ekonomi.

Sebagai salah satu wilayah dalam suatu negara, pembagian peran dan wewenang mutlak amat diperlukan. Seperti kita ketahui, ketika melihat peran negara, maka kita akan mengacu kepada fungsi stabilisasi, distribusi dan alokasi. Akan tetapi seiring berkembangnya jaman, salah satu peran negara-fungsi alokasi, diserahkan kepada daerah-mengingat fungsi ini memiliki prasyarat penting yaitu : informasi mengenai kebutuhan masyarakat hanya dapat diketahui (biaya yang paling efisien) oleh daerah yang memiliki jarak terdekat dengan masyarakat. Untuk itu, Indonesia menempuh reformasi daerah dengan nama otonomi daerah.

Semangat reformasi ini menimbulkan perubahan mendasar bagi wewenang pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota dalam menarik pajak (sebagai salah satu sumber pendapatan). Selain itu, semangat otonomi ini juga tidak serta merta dapat melepaskan kewajiban pemerintah pusat-ketergantungan daerah terhadap pemerintah pusat, untuk membantu pemerintah provinsi dan kabupate/kota dalam menjalankan roda pemerintahan dan ekonominya.

Dalam tabel di bawah ini kita akan dapat melihat besarnya peran pusat dalam menopang pendapatan suatu daerah.

NAD

SUMUT

SUMBAR

RIAU

JAMBI

SUMSEL

BENGKULU

LAMPUNG

Pendapatan Asli Daerah

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun