Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Mungkinkah Habib Rizieq "Menyetir" Anies-Sandiaga?

22 April 2017   15:08 Diperbarui: 23 April 2017   00:00 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Salah satu issu yang mencuat sejak menjelang pilgub putaran pertama terlebih lebih pada putaran kedua ialah kalau Anies-Sandi menang maka penguasa Jakarta itu nanti akan disetir oleh Islam Radikal.Begitu mendengar Islam Radikal tentulah kita langsung membayangkan beberapa ormas dan tokoh dan salah satunya Habib Rizieq Imam Besar Front Pembela Islam ( FPI).

Beberapa bulan belakangan ini Habib Rizieq (HR) telah menjadi tokoh utama atau figur sentral dalam gerakan massa besar yang menentang dan menghadang laju Ahok karena mantan Bupati Belitung Timur itu telah melakukan dugaan  penistaan agama dan lebih dari itu ia bukan Muslim.Berbagai aksi massa yang dikordinir dan dipimpin oleh Habib Rizieq dengan jelas menentang kehadiran Ahok yang ternyata juga mendapat sambutan yang cukup besar dari sebahagian ummat Islam.Pada pilgub putaran pertama dan kedua  jelas terlihat Imam Besar FPI itu sangat akrab dan intim dengan Anies.

Dalam kontestasi pilgub maka kedekatan hubungan itu sangat menguntungkan paslon nomor tiga malahan kemenangan mereka tidak dapat dipisahkan dari saham atau andil yang disumbangkan oleh Habib Rizieq beserta jajarannya.

Pada 19 April setelah hasil hitung cepat pilgub DKI diumumkan ,Ketua Umum Partai Gerindra ,Prabowo Subianto pada acara di Mesjid Istiqlal telah menyampaikan ucapan terima kasih kepada Habib Rizieq."Dari saya ,saya ucapkan terima kasih ,keberanian Anda (Habib Rizieq) luar biasa.Ustaz Sambo saya kenal sudah lama ,puluhan tahun tapi jenggot antum masih hitam. Para kiai terima kasih ",tutur Prabowo (detiknews,19/4).Ustaz Sambo yang dimaksud Prabowo adalah Koordinator Tamasya Al Maidah.

Ucapan terima kasih mantan Pangkostrad tersebut juga dimaknai sebagai sebuah pengakuan ada peran besar Habib Rizieq dalam memenangkan Anies dan Sandi.Secara khusus terlihat pada kata" keberanian anda luar biasa". Selanjutnya tidak berlebihan kalau dipetakan ada beberapa komponen yang memenangkan  pasangan calon nomor tiga tersebut.1).Dukungan politik dari Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera(PKS) dan karena diusung kedua parpol tersebutlah pasangan Anires-Sandiaga bisa maju pada kontestasi Pilgub DKI,2). 

Dukungan Habib Rizieq beserta organisasi Islam yang berada dalam lingkup pengaruhnya terutama Front Pembela Islam ,Gerakan Nasional  Pembela Fatwa MUI,Front Ummat Islam serta beberapa organisasi Islam lainnya seperti HTI.3). Dukungan tokoh tokoh Islam seperti Amin Rais,Aa Gym Hidayat Nur Wahid ,Didin Hafifuddin dan beberapa tokoh lainnya.4).Dukungan media yang dipersepsikan sebagai media ummat Islam serta 5).Dukungan melalui medsos.
Secara umum terlihat dukungan yang diperoleh paslon nomor tiga memang berasal dari tokoh atau ormas Islam yang sering dipersepsikan sebahagian orang sebagai Islam Radikal.

Sebahagian tokoh atau ormas Islam seperti Ansor dan PKB serta sebahagian masyarakat  sangat khawatir kalau Anies dan Sandiaga memimpin Jakarta maka posisi Islam Radikal akan semakin menguat dan juga pasangan terpilih itu akan berada dalam kendali Islam Garis Keras.
Sepanjang yang dicermati kehawatiran dimaksud bisa mewujud dalam bentuk :
1).Menjadikan ibu kota sebagai Jakarta Bersyariah
2).Pengalokasian dana APBD DKI untuk kepentingan ormas ormas radikal
3).Semakin kokohnya kekuatan dan peran  ormas Islam Radikal di Jakarta
4).Munculnya kegiatan ormas Islam Radikal yang mengedepankan tindakan " Nahi Munkar " ,mencegah kemungkaran berdasarkan nilai dan ajaran Islam yang langsung dilakukan oleh ormas antara lain dengan melakukan sweeping terhadap tempat atau lokasi yang melakukan aktivitas yang dianggap bertentangan dengan ajaran Islam.
5).Kebijakan lain yang dilaksanakan oleh Gubernur berdasarkan saran atau tekanan ormas Islam Radikal.

Terhadap kehawatiran 1) menjadikan ibu kota sebagai Jakarta Bersyariah tentu ada persyaratan yang harus dipenuhi yaitu dasar hukum untuk itu harus berdasarkan Peraturan Daerah atau Perda.Peraturan Daerah adalah produk bersama Gubernur dengan DPRD DKI.

Sebagaimana kita ketahui susunan DPRD DKI berdasarkan perolehan suara Pemilu 2014 adalah   ,1).PDI P = 28 kursi,2).Gerindra = 15 kursi ,3).PKS= 11 kursi,4).PPP= 10 kursi, 5).Partai Demokrat = 10 kursi,6),Hanura =10 kursi ,7),Golkar= 9 kursi,8).PKB = 6 kursi,  9).Nasdem = 5 kursi dan 10) PAN= 2 kursi.
Menurut pendapat Penulis seandainya Perda Jakarta Bersyariah diajukan ke DPRD DKI maka Ranperda tersebut akan ditolak oleh sebahagian besar fraksi yang ada di DPRD DKI.

Selanjutnya tentang 2) pengalokasian anggaran pada APBD untuk ormas ormas Islam Radikal sangat tergantung kepada komitmen kekuatan politik yang ada di DPRD DKI.Mengingat sebahagian besar kekuatan politik di DPRD DKI bukanlah pendukung Anies-Sandi maka kekuatan politik tersebut dapat melakukan kontrol yang ketat terhadap pengalokasian anggaran kecuali kalau diantara mereka terjadi kompromi kompromi politik sehingga alokasi anggaran bisa digunakan untuk memperkuat basis politik masing masing.

Tentang semakin kuatnya peran ormas Islam Radikal hal ini mungkin saja terjadi karena selama ini juga telah muncul solidaritas yang kuat diantara kelompok kelompok Islam yang tidak menginginkan kembalinya Ahok-Djarot memimpin Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun