Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kalau Prabowo Gandeng AHY, Diperkirakan Jokowi Pasangan dengan Moeldoko Atau Mahfud MD

7 Agustus 2018   17:41 Diperbarui: 7 Agustus 2018   17:46 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sejatinya peran seorang calon wakil pada pilpres termasuk untuk Jokowi ,sekurang kurangnya ada tiga,1).untuk meningkatkan elektabilitas,2). meredam munculnya kampanye negatif dan 3).pasangan yang serasi dalam menjalankan tugas sesudah memenangkan pertarungan .

Kemudian merupakan kelaziman juga dalam menyusun pasangan dengan mencermati siapa yang akan dihadapi dalam pertarungan sehingga pasangan yang dipersiapkan tersebut harus mampu mengimbangi manuver politik lawan tandingnya.

Sebagai pengamat politik tingkat warung kopi ,saya memperkirakan yang akan dihadapi Jokowi pada pilpres nanti adalah pasangan Prabowo-Agus Harimurthi Yudhoyono (AHY).

Mengapa saya sampai kepada perkiraan yang demikian karena dengan memperhatikan sikap PAN dan PKS yang sampai sekarang masih bersikukuh menjagokan kadernya sebagai cawapres sehingga belum diperoleh kata sepakat.

Berkaitan dengan hal tersebut saya telah menulis artikel di blog kebanggaan kita ini yang bertajuk " Rakernas PAN Ditunda Peluang AHY Sebagai Cawapres Menguat".

Berangkat dari perkiraan yang demikian maka yang dihadapi presiden petahana itu nanti adalah pasangan yang berlatar belakang militer yang diusung Gerindra - Demokrat ,dua buah parpol yang berbasiskan kebangsaan.

Prabowo Subianto adalah seorang TNI purnawirawan yang diperkirakan simpatisannya dikalangan purnawirawan TNI masih cukup besar.Untuk menggalang kekuatan purnawirawan TNI ini ,Gerindra punya organisasi sayap yang disebut Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya.

Selain yang berhimpun di organisasi sayap Gerindra ini ,tentu masih banyak juga purnawirawan TNI yang menaruh simpati terhadap mantan Pangkostrad itu.Tidak hanya purnawirawan TNI ,tetapi ada juga masyarakat sipil yang menginginkan agar purnawirawan TNI menjadi pemimpin di negeri ini.

Selanjutnya kubu Jokowi juga harus mencermati pengaruh SBY pada kalangan purnawirawan TNI dan juga pada sebahagian masyarakat .Pengaruh SBY tersebut tidak dapat dinafikan mengingat jenderal kelahiran Pacitan itu sepuluh tahun memimpin republik ini.

Berkaca terhadap kekuatan politik yang akan dihadapi nya maka untuk mengeliminir kekuatan purnawirawan TNI sudah selayaknyalah Jokowi memilih Moeldoko sebagai cawapresnya.

Moeldoko lahir pada 8 Juli 1957 di Kediri ,Jawa Timur.Ia merupakan alumni Akabri Tahun 1981 dan meraih penghargaan bergengsi Adhi Makayasa.Berbagai penugasan militer telah dilaluinya dan puncaknya diangkat menjadi Panglima TNI yang dijabatnya sejak 30 

Agustus 2013 hingga 8 Juli 2015. Sebelum menjabat Panglima TNI ,tokoh kelahiran Kediri ini memegang jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Darat ( 20 Mei 2013-30 Agustus 2013).

Selain menguasai ilmu militer ,Moeldoko juga menyandang gelar doktor yang diperolehnya dari Program Pasca Sarjana Ilmu 

Administrasi Fisip Universitas Indonesia pada 15 Januari 2014.

Sesudah mengakhiri jabatan sebagai Panglima TNI ia berkiprah sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia ( HKTI).
Sosok ini kembali mencuri perhatian publik ketika pada salah satu kegiatan resepsi pernikahan Kahiyang Ayu-Bobby Nasution  di 

Solo awal November 2017 ,ia menyampaikan kata sambutan atas nama Joko Widodo.Tentulah publik menduga bahwa hubungan Jokowi dengannya cukup dekat.
Tidak lama kemudian ,Moeldoko pada 17 Januari 2018 ,diangkat oleh Presiden Jokowi sebagai Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Teten Masduki.

Dalam jabatan barunya itu terlihatlah bahwa Moeldoko adalah seorang loyalis pemerintah.
Andainya ia dipilih Jokowi sebagai wakil maka kompetensi ,loyalitas dan kemampuan kerjanya tentu tidak diragukan lagi.
Selain Moeldoko ada tokoh lain yang layak sebagai pendamping Jokowi untuk menghadapi manuver politik ,Prabowo -AHY.
Sosok tersebut adalah Mahfud MD.

Mantan Menteri Pertahanan Gus Dur itu cocok dipasangkan dengan Jokowi untuk memperbesar ruang lingkup penggalangan massa khususnya dari kalangan Islam.
Mafhud MD bukanlan pengurus struktural pada jajaran NU tetapi ia berada pada posisi NU kultural.

KH Salahudin Wahid,pengasuh pondok pesantren Tebu Ireng Jombang ,ulama yang juga berpengaruh di kalangan Nahdliyin juga telah memberi dukungannya agar Mahfud disandingkan dengan Jokowi pada pilpres nanti.
Mahfud juga dikala mahasiswa nya adalah tokoh Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI) dan ia pernah memangku kedudukan sebagai 

Presidium Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam ( KAHMI). Dengan posisinya yang demikian ,ia mampu menjalin komunikasi yang baik dengan berbagai kelompok Islam di negeri ini.
Selanjutnya tentang kompetensi melaksanakan tugas tentu tokoh kelahiran Sampang Madura ini tidak perlu diragukan lagi.Ia pernah 

menjadi menteri kemudian menduduki jabatan yang prestisius sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi.Mahfud juga dikenal sebagai ilmuwan ,ahli hukum tata negara.
Integritas  dan etika nya juga layak diteladani.

Sebagaimana diketahui pada pilpres 2014 ,Mahfud adalah Ketua Tim Pemenangan Prabowo Subianto- Hatta Rajasa.
Sesudah Jokowi- JK mulai memimpin negeri ini,mantan Menteri Pertahanan pada era Era Gus Dur itu ditawari Jokowi untuk menjadi menteri.Namun Mahfud menolak karena menurutnya sungguh tidak etis ia menjadi menteri pada Kabinet Jokowi sedangkan sebelumnya menjadi Ketua Tim Pemenangan lawan Jokowi pada pilpres.

Berkaitan dengan kemampuan ,kompetensi ,rekam jejak serta pengaruhnya di masyarakat maka saya menduga kalau nantinya yang dihadapi Jokowi pada pilpres 2019 adalah Prabowo - AHY maka Moeldoko atau Mahfud MD lah tokoh yang paling berpeluang sebagai cawapresnya.

Salam Demokrasi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun