Mohon tunggu...
Politik

Sidang MKD di Ujung Tanduk, Masihkah Kita Percaya DPR?

7 Desember 2015   16:08 Diperbarui: 7 Desember 2015   16:08 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: http://nasional.kompas.com/read/2015/11/23/19371191/Setya.Novanto.Saya.Heran.Apa.Salah.Saya. (karya Abba G)

Bencana besar bagi negara kita ini. Saat kita sudah mencoba percaya kepada majelis kehormatan dewan bisa membongkar dan menghukum secara etika Ketua DPR yang telah mencatut nama presiden yang seharusnya menjadi mitranya sebagai wakil rakyat.

Lucu sekali, saat pelapor Sudirman Said dan perekam Dirut Freeport, Maroef Sjamsoeddin, dikecam dan diinterogasi seolah-olah malah jadi tersangkanya, kini Setya Novanto malah diperiksa tertutup seusai rengekan si terlapor. Sementara Riza Chalid yang santer disebut-sebut sebagai pihak luar yang dibawa SN malah tidak hadir sampai sekarang, walau sudah diancam akan dipanggil paksa, cuek saja mengacuhkan panggilan DPR.

Kebebalan DPR atas nasib rakyat, terutama di Papua tampaknya sudah mencapai puncaknya. Sudah berbagai konspirasi dan persekongkolan sudah dipertontonkan tanpa rasa bersalah. Mulai dari upaya mencatut nama Presiden di Kontrak Freeport, hingga menjegal RUU Otsus Plus Papua yang sudah berkali-kali dilakukan sejak tahun 2010. Padahal UU Otsus Papua yang ada sudah tidak akomodatif dan relevan lagi untuk kondisi Papua terkini. 

RUU Otsus Plus Papua yang sudah bertahun-tahun diperjuangkan rakyat dan perwakilan Papua tersebut selalu menghilang lagi dan lagi dari agenda Prolegnas, sehingga belasan tahun mereka harus menahan mimpi sebuah daerah yang mampu mengendalikan dan mengatur sendiri pemanfaatan sumber daya alamnya untuk bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan Rakyat Papua. Sungguh sedih, nasih RUU Otsus Plus Papua... Hilang sudah impian untuk bisa sejahtera. 

Ditambah lagi dengan cawe-cawe yang kini terjadi untuk bisa berbagi rezeki emas Papua, di mana seorang Ketua DPR bisa dengan mudah menjual nama seorang Presiden dan Wakilnya, beserta menyeret nama Menkopolhukam. Dan kenyataannya setelah rekaman dibuka pun, mafia-mafia penjual kue Papua ini bisa dengan melenggang dengan muka tebal tanpa tahu malu di hadapan kita semua.

Duh Papua, sedih nian nasibmu.... 

Sumber tulisan

http://nasional.kompas.com/read/2015/11/23/19371191/Setya.Novanto.Saya.Heran.Apa.Salah.Saya.

http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/12/151207_indonesia_mkd_setnov_sidang

http://nasional.kompas.com/read/2015/12/07/09353021/Pimpinan.MKD.Novanto.Tak.Bisa.Minta.Sidang.Tertutup.Seluruhnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun