Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Persahabatan Lintas Batas Negara dan Benua-George Hatem

26 September 2017   19:18 Diperbarui: 26 September 2017   19:31 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: www.china.org.cn

Suatu malam di bulan September 1949, seorang asing yang tinggi datang ke kantor Perdana Menteri Zhou Enlai. Dia berkata kepada Perdana Menteri Zhou Enlai dengan bahasa Mandarin yang fasih: "Wakil Ketua Zhou, Anda pernah berjanji untuk menyetujui permintaan saya sepuluh tahun yang lalu."

Perdana Menteri Zhou tertawa terbahak: "Ya, ya, Dear Doctor Ma Haide, saya akan memenuhi janji saya"

Dokter Ma Haide sebelumnya dikenal sebagai George Hatem, lahir pada tahun 1910 di New York, Amerika Serikat. Ayahnya adalah seorang pekerja pabrik baja dari Lebanon. Bencana yang dialami Ma Haide di masa kecilnya sangat berpengaruh pada kehidupan Ma Haide.

Pada tahun 1918, wabah flu melanda seluruh dunia menyebabkan tingkat kematian yang sangat tinggi. Keluarga miskin George Hatem semua terinfeksi. Seorang dokter yang baik hati menyembuhkan mereka secara gratis, menyelamatkan mereka dari keadaan darurat. Sejak itu timbul tekad George Hatem untuk menjadi dokter kelak untuk menyelematkan lebih banyak orang miskin.

Latar Belakang Keluarga

Shafick George Hatem (Ma Haide) lahir dalam keluarga Lebanon-Amerika di bagian utara New York. Ayahnya Nahoum Salaama Hatem pindah ke Amerika Serikat dari desa Hamana di pegunungan Metn di Lebanon pada tahun 1902, untuk bekerja di pabrik tekstil di Lawrence, Massachusetts. Pada tahun 1909, dalam perjalanan ke Lebanon, Nahoum menikahi Thamam Joseph, seorang wanita dua tahun lebih muda dari desa Bahannes.

Setelah menikah, keluarga Hatem pindah ke Buffalo, New York, di mana Nahoum bekerja di sebuah pabrik baja. Di Buffalo anak pertama mereka George, lahir pada tanggal 26 September 1910.

Pedidikan & Masa Muda

George Hatem kuliah  pra-med di University of North Carolina dan obat-obatan di American University di Beirut dan University of Geneva. Sementara di Jenewa, dia, yang dipanggil oleh teman-teman Shag, sangat senang bergaul dengan para pelajar dari Asia Timur, dan mengetahui banyak tentang Tiongkok.

Pada usia 28, George Hatem memperoleh gelar doktor di Universitas Kedokteran Jenewa, Swiss. Setelah lulus, sebagai mahasiswa cemerlang jurusan kedokteran, di merasakan dunia benar-benar mengecewakan.

Ketika itu di Switzerland dia melihat pemerintah mengacungkan senjata mereka pada pekerja penganggur yang sedang berdemo. George Hatem dan teman-teman sekelasnya merawat para pekerja yang luka di Ruang Operasi di Universitasnya. Geroge Hatem merasa kecewa terhadap hal ini.

Secara kebetulan, George Hatem membaca di koran bahwa "penyakit tropis sedang mewabah di Timur." Dia berniat "untuk pergi ke Tiongkok yang jauh untuk menyembuhkan pasien."

Pada tahun 1933, George Hatem dan dua temannya sekelasnya Lazar Katz dan Robert Levinson dengan bantuan dari orang tuanya dan beberapa temannya naik kapal di Triest yang membawanya mereka ke beberapa pelabuhan di Asia, termasuk Singapura dan Hong Kong. Pada tanggal 5 September, tiga dokter muda Amerika ini mendarat di Shanghai.

Di Shanghai mereka  membuka klinik swasta di Jiujiang Road,  mereka membuka praktik dokter untuk berkonsentrasi pada penyakit kelamin, juga perawatan kesehatan dasar bagi yang membutuhkan. Sebagai tambahan, dia melayani sebagai dokter paruh waktu di Rumah Sakit Henry Lester Chinese Hospital yang dikelola oleh Inggris. Pekerjaan paruh waktu, George Hatem meragukan pilihannya untuk datang ke Tiongkok.

Ada peraturan di rumah sakit ini hanya pasien yang sekarat yang bisa dikirim ke rumah sakit, namun pada saat itu, dokter tidak dapat melakukan apapun. "Mengapa pasien baru diizinkan masuk ke rumah sakit ketika kondisi mereka sudah memburuk sudah tidak bisa disembuhkan lagi?" Saat ketika George Hatem ragu, kedua temannya mutuskan untuk meninggalkan Tiongkok ke Amerika, di mana mereka akan membuka sebuah klinik.

Suatu malam di bulan November 1934, George Hatem datang ke sebuah apartemen di Rue Moliere untuk menghadiri pesta undangan oleh seorang teman. Di pesta melihat seorang wanita bermartabat dan anggun duduk di kursi di sisi yang berlawanan, dia tidak bisa tidak meninggalkan tempat duduknya dan mengundang wanita itu untuk berdansa. Setelah itu, dia bertanya kepada temannya siapa wanita itu. Temannya tertawa dan berkata, "Dia adalah Soong Ching-ling, istri dari Sun Yat-sen."

Putranya Zhou Youma ( ) masih ingat apa yang dia katakan saat mengingat pengalaman itu. Dia bergegas untuk mehampiri dan meminta maaf: "Maaf, maafkan saya karena bersikap tidak sopan." Segera Ching-ling berkata: "Saya mengenal Anda. Anda adalah dokter yang menginginkan untuk perbaikan. Anda bisa melakukan banyak hal untuk kemajuan Tiongkok."

Melalui hubungan dengan teman-teman internasionalnya seperti Soon Ching-ling dan Rewi Alley, George Hatem sedikit merasa bahwa sebuah dunia baru memanggilnya. Dia berangsur-angsur menyadari bahwa dia bisa mencapai cita-cita masa kecilnya dan membantu orang-orang yang lebih miskin hanya dengan menjungkirbalikkan masyarakat tua.

Rencana Hatem untuk kembali ke Amerika ditunda. Pada tahun 1937 ia mengganti namanya menjadi Ma Haide. Selain Alley, dia bertemu dengan orang-orang berdedikasi lainnya yang juga prihatin dengan hal-hal yang sama: Agnes Smedley, Max dan Grace Granich, Liu Ting, Hans Shippe, Israel Epstein dan yang paling penting, Soong Ching-ling ( Song Qingling). Soong Ching-ling.

Setelah itu, Ma Haide selalu memperlakukan Soon Ching-ling sebagai mentor revolusi. Dalam sebuah surat kepada teman sekelasnya di Amerika Serikat, Ma Haide menulis, "Saya tidak ingin pergi ke Amerika Serikat. Sekarang, saya akan melakukan apa yang bisa saya lakukan dengan sepenuh hati untuk membantu masyarakat setempat di sini."

Tak lama kemudian, George Hatem diam-diam diantar orang yang sangat penting untuk pergi ke tempat aman dan meninggalkan Shanghai yang dipercayakan oleh Soon Ching-ling. Dia sangat gembira dan gugup. Bagaimana caranya agar bisa memastikan keamanan yang sempurna?"

Dia pergi ke sana bersama Edgar Snow dan penerjemah muda dari Snow. Izin dan dokumen untuk masing-masing diperoleh secara terpisah. Mereka bergabung dengan kelompok yang lebih besar, berkumpul dari berbagai tempat. Saat itu sedang terjadi perang sipil dan invasi Jepang yang dimulai pada tahun 1931 telah mendorong pemerintah ke selatan, sementara pasukan CPC berada di pegunungan barat laut. Sulit untuk mendapatkan izin bepergian dan berbahaya.

Putranya Zhou Youma menuturkan: Ayah saya pikir itu sangat penting. Dia tidak pernah melakukannya sebelumnya, jadi dia bertanya pada Rewi Alley. Dia meminta Alley apa yang harus dilakukan. Alley berkata: "Ini sangat mudah. Mengendarai mobil Anda Lagi pula, Anda tidak bisa berbahasa Mandarin. jIka ada yang menghalangi kendaraan Anda siapkan tongkat di mobil Anda dan usir mereka dengan tongkat, dan Anda akan lewat." Kemudian, dia mengantar orang itu untuk naik kapal dengan selamat ke Uni Soviet segera seperti permintaan Soon Ching-ling. Dia tahu kemudian pria itu adalah Chen Yun (). Pemimipin inti RRT, terkahir adalah pejabat senior partai dan wakil gubernur bank sentral (meninggal tahun 1989).

Suatu hari di bulan Juni 1936, jurnalis AS Edgar Snow menulis dalam sebuah surat rahasia kepada penerbit bahwa dia akan melakukan sesuatu yang hebat untuk mengejutkan dunia.

Hal hebat yang akan dilakukan Snow untuk  mengejutkan dunia adalah dengan diam-diam mewawancarai Mao Zedong, pemimpin puncak Tiongkok merah di Beiping. Mereka berdua yang membantunya menghubungkan pihak CPC dan tiba di Beiping dengan lancar hanya Soon Ching-ling.

Setelah Long March 25.000 li (12,500 KM), Tentara Merah baru tiba di Shaanxi utara dan diblokade oleh KMT secara politik dan ekonomi. Dunia luar memiliki pemahaman yang sangat terbatas tentang CPC.

Pada musim semi tahun 1936, Mao Zedong melalui Soon Ching-ling meminta bantuan organisasi CPC bawah tanah di Shanghai dan meminta dia untuk mengundang seorang "jurnalis Barat yang jujur" dan "seorang dokter Barat yang terlatih" untuk mengunjungi "wilayah Tiongkok Soviet".

Long March baru saja berakhir pada saat itu. Tentara Merah tiba di Shaanxi utara. Dunia luar tidak banyak tahu tentang Tentara Merah saat itu, karena untuk waktu yang lama, KMT selalu memberitakan bahwa tentara Tentara Merah adalah bandit.

Setelah berakhirnya Long March di akhir tahun 1935, dalam Pertemuan di Wayaobu CPC membuat keputusan untuk mendirikan kontingen Konter-Jepang bersatu. Dalam hal ini, para pemimpin CPC, seperti Mao Zedong, Zhou Enlai dan Zhang Wentian, sangat berharap bisa mengenalkan cita-cita Tentara Merah dan CPC melalui saluran tertentu, jadi mereka berharap wartawan asing dapat menyajikan laporan yang obyektif.

Saat itu, sedang kekurangan dokter dan obat-obatan di pihak tentara merah. Jadi sangat penting untuk mendapatkan bantuan medis dari luar.

Soon Ching-ling sangat mempercayai Dokter George Hatem, berwatak mulia dengan keterampilan medis yang sangat baik. Tapi apakah dia bersedia meninggalkan Shanghai ke Shaanxi yang terpencil dan sedang dikepung oleh KMT dengan ketat?

Sungguh mengejutkan bahwa setelah menerima undangan tersebut, George Hatem setuju tanpa pikir panjang. Pada awal musim panas 1936, George Hatem meninggalkan Shanghai tempat dia tinggal selama tiga tahun dan mulai "Long Marchnya Sendiri."

Kisah Perjalanan Ke Yan'an

stasiun-zhengzhou-1930an-59ca44192350df438d6117e2.png
stasiun-zhengzhou-1930an-59ca44192350df438d6117e2.png
Sumber: Grabed from CCTV China

Stasiun Kereta Api Zhengzhou di tahun 1930an. Saat itu George Hatem datang dari Shanghai, ketika itu membawa sebuah kabinet obat kecil yang tanpa pernah ditinggalkannya, didalamnya ada sesuatu yang sangat rahasia.

Ternyata dokumen rahasia tertinggi Third International tentang catatan perkembangan United Front dan setengah sobekan lima pound disembunyikan di bagian bawah lemari obat itu. Terutama, setengah sobekan mata uang pound itu  adalah penghubung kontak rahasia yang dibuat khusus yang ditetapkan oleh organisasi CPC bawah tanah untuk keamanan.

Setelah George Hatem dan Edgar Snow tiba di Xi'an, suatu pagi, mereka tiba-tiba terbangun dengan ketukan di pintu. Pengunjung tersebut mengaku sebagai pastor Wang yang menjual barang antik. Edgar Snow berkata: "Saya ingin memilih dua barang antik, tapi saya hanya punya uang dollar. Saya tidak memiliki mata uang  legal yang dikeluarkan oleh pemerintah KMT."

Pastor Wang berkata dengan mata terbelalak: "Saya hanya ingin pound." Kemudian dia mengeluarkan uang setengah pound sobekan dari sakunya. Itu bisa disatukan bersama dengan setengah yang dipunyai Ma Haide.

mata-uang-penghubung-59ca4441771117089866e7b2.png
mata-uang-penghubung-59ca4441771117089866e7b2.png
Sumber: Grabed from CCTV China

Pengunjung yang menggunakan nama yang diasumsikan adalah Dong Jianwu. Sebenarnya, dia adalah anggota CPC bawah tanah. Dia yang akan menjadi pemandu jalan, karena Pastor Wang, Dong Jainwu, adalah wakil Soon Ching-ling dan Tse-ven Soon. Dia dari Bao'an sebelumnya.

Setelah melalui perjalanan yang sulit, Edgar Snow dan George Hatem tiba di Bao'an, Shaanxi, di mana Komite Sentral CPC bermarkas disana untuk sementara pada bulan Juli 1936.

Di depan sebuah rumah gua, seorang perwira yang tampan berjenggot dari Tentara Merah menemui mereka. Dia mengenalkan dirinya dalam bahasa Inggris " Welcome. I am Zhou Enlai."

Pria berjanggut dalam video yang beredar saat itu adalah Zhou Enlai, orang asing itu adalah Snow, dan juru kamera yang merekam video tersebut adalah George Hatem. Segera, Edgar Snow dan George Hatem bertemu dengan Ketua Mao di sebuah rumah tinggal gua di Bao'an.

Setelah mempersilahkan mereka duduk, Ketua Mao dengan jujur mengusulkan kepada George Hatem: "Dokter Hatem, tolonglah mau melakukan kunjungan khusus ke masing-masing rumah sakit kami. Semoga Anda bisa mengusulkan pilihan dan gagasan  spesifik untuk memperbaiki kondisi dan kualitas dokter di wilayah Soviet ini. " (Sebelum ini Republik Soviet Tiongkok yang didirikan pada 7 November 1931, adalah PKT atas dukungan Komunis Internasional yang didirikan di daratan Tiongkok membentuk sebuah rezim nasional, yang menjadi rival dari  Pemerintah Nasional Nanjing, KMT).

George Hatem tidak menyangka Mao Zedong sangat mempercayainya dalam pertemuan pertama di antara mereka.

Sebelum berangkat untuk peninjauan, George Hatem melakukan pemeriksaan atau check-up komprehensif untuk Mao Zedong. Hasilnya menunjukkan bahwa Mao Zedong sangat sehat. Desas-desus di wilayah yang dikuasai KMT telah dimentahkan sejak saat itu.

Ma Haider dan Edgar Snow melakukan wawancara saat melakukan inspeksi terhadap pekerjaan medis di wilayah Soviet. Mereka memeriksa dan mendengarkan sepanjang jalan. George Hatem secara bertahap memiliki gambaran yang jelas tentang Tentara Merah Tiongkok dan Petani Merah dan Mao Zedong dalam pikirannya.

Zhou Youma putranya menuturkan: Hanya bicara bahasa Inggris, ayah saya bersedia mendengarkan wawancara Snow di waktu luangnya hampir setisp malam, ketika Mao Zedong ada waktu. Snow mewawancarai para jenderal dan tentara Tentara Merah. Dia sangat tercerahkan. Dan dia melihat harapan akan masa depan Tiongkok. Negara Tiongkok Baru yang akan didirikan di masa depan, dan  Tiongkok Baru ini pastilah didirikan oleh orang-orang tersebut.

Setelah melakukan penyelidikan di Shaanxi utara selama tiga bulan, George Hatem benar-benar memahami CPC dan terinfeksi oleh semangat yang kuat di sini. Dia menyadari bahwa "hanya orang-orang ini yang bisa mengubah situasi Tiongkok saat itu."

Pada bulan September 1936, Edgar Snow sudah menyelesaikan wawancara dan berencana untuk pergi bersama George Hatem. Namun, George Hatem mengatakan kepadanya sebuah keputusan yang mengejutkan. Dia akan tinggal di Shaanxi utara untuk terus bekerja demi tujuan yang dipercayakan oleh Ketua Mao.

Karena itu, dia memberi dirinya nama Tionghoa "Ma Haide."

Pada bulan Oktober 1936, setelah tiga pasukan utama Tentara Merah Tiongkok dan Petani Merah bertemu, Ma Haide, sebagai konsultan kesehatan Komisi Militer Pusat, bekerja untuk tentara. Untuk pertama kalinya, dia secara pribadi merasakan kekejaman perang.

Zhou Youma menceritkan: Pertempuran itu sangat sengit. Dia mengatakan bahwa peluru artileri dan granat meledak di dekatnya dan peluru terbang di atas kepalanya. Dia bilang dia benar-benar ketakutan. Dia berada di belakang dinding tanah di suatu tempat. Ketika orang-orang yang terluka dibawa ke bawah, mereka akan memanggilnya. Dia mengatakan bahwa dia menjadi sadar dan segera merawat mereka dengan tergesa-gesa.

Di medan perang, Ma Haide menyaksikan bahwa tentara tersebut bertugas tanpa memperdulikan hidup mereka, bahwa tentara yang tewas masih memegang senjata di tangan mereka dan Zhu De dan He Long meminta orang yang terluka untuk menunggangi kuda mereka.

Dengan idealisme di hatinya, dan untuk lahirnya Tiongkok Baru, tentara-tentara muda secara gelombang demi gelombang terus maju. Ma Haide benar-benar terkejut. Dia membuat pilihan penting lainnya dalam hidupnya untuk mengajukan aplikasi bergabung dengan CPC.

Pada bulan Desember 1936, "Insiden Xi'an" pecah. Di bawah mediasi aktif Komite Sentral CPC, "Insiden Xi'an" diselesaikan dengan damai.

Setelah itu, Ma Haide ditempatkan di Yan'an bersama dengan Komite Sentral CPC. Di mata orang-orang di Yan'an, dokter harusnya serba bisa, jadi mereka sering meminta Ma Haide untuk membantu memperbaiki pena, gelas dan bahkan membantu dalam kelahiran bayi.

Segera Ma Haide menjadi dokter "serba bisa" yang terkenal di kaki Gunung Baota.

Wilayah perbatasan Shaanxi-Gansu-Ningxia terletak di Tiongkok Barat Laut. Kondisi medis dan kesehatan di daerah setempat sangat terbelakang. Tidak ada rumah sakit yang layak atau bahkan peralatan medis standar di seluruh wilayah perbatasan ini. Jelas sulit untuk membuat sistem medis di Shaanxi utara, di mana tidak ada dokter dan obat-obatan.

Dalam situasi demikian, Ma Haide teringat Soon Ching-lin, wanita yang membawanya untuk ambil bagian dalam revolusi Tiongkok. Dia menuliskan daftar obat-obatan dan bahan-bahan yang sangat dibutuhkan dalam sebuah laporan dan mengirimkannya ke Soon Ching-ling melalui organisasi CPC bawah tanah.

Berdasarkan daftar material yang dibutuhkan itu, dengan bantuan Liga Pertahanan Tiongkok, Soon Ching-lin memperoleh bantuan medis untuk wilayah Soviet Tiongkok di Shaanxi Utara dari masyarakat internasional.

Tak lama kemudian, pekerja relawan medis internasional berdatangan ke Shaanxi utara satu demi satu, termasuk Dokter Norman Bethune, Edward, Kwarkanath S. Kotnis dan Basu dari India, dan Hans Muller dari Jerman.

Bertemu Jodoh

su-fei-ma-haide-1-59ca446eea492973c06ec3e2.png
su-fei-ma-haide-1-59ca446eea492973c06ec3e2.png
Sumber: www.bestchinanews.com

Sutu saat pada malam dingin di usim dingin tahun 1939. Angin utara beritup kencang dan dingin, salju turun deras. Su Fei seorang prajurit wanita dari "Rute Kedelapan Angkatan Darat (Ba Lu Jun)" mengetuk pintu klinik Dokter Ma. Su menderita flu berat dan pergi ke klinik Dokter Ma untuk diagnosis dan perawatan. Itulah pemeriksaan yang membawa sepasang pemuda revolusioner muda dan kuat dari dua negara yang berbeda bersatu.

Su Fei, () awalnya disebut Zhou Suzhen (), lahir tahun 1920 di sebuah keluarga pembuat kapal yang kaya pada tahun 1920. Dia telah mendapatkan pendidikan dan ide-ide maju sejak kecil. Dia menghadiri sekolah menengah di Shanghai. Saat dia berpartisipasi dalam kegiatan revolusioner Liga Penulis Sayap-Kiri, dia dipilih untuk peran utama dalam film "Death at Sea" yang disutradarai oleh Wang Bing dan menjadi bintang film terkenal di Shanghai.

Pada bulan Juli 1937, Jepang memulai melakukan agresi skala penuh terhadap Tiongkok. Pada 12 November, Shanghai ditaklukkan. Su Fei dan beberapa teman yang mengabdikan dirinya untuk melakukan revolusi tiba di Yan'an melalui banyak tempat dan belajar di Lu Xun Arts College.

Usaha dan kesabaran Ma Haide untuk terus mengejar Su Fei, akhirnya menyentuh Su Fei. Upacara pernikahan Ma Haide sebagai dokter dari Amerika Serikat dan Su Fei yang dikenal sebagai "kembang di Yan'an," yang diadakan  di Organ Koperasi Yan'an pada tahun 1940 menjadi berita yang mengejutkan dalam waktu singkat di Yan 'an, dan berita  metode merayu Ma Haide untuk mengungkapkan cintanya setelah menikah juga menjadi perbincangan menarik di Yan'an.

Memikirkan kejadian hari itu, Su Fei yang berusia hampir 100 tahun masih berpikir bahwa hal itu tampaknya terjadi kemarin.

Su Fei pada hari tuanya menuturkan sambil kertawa bahagia: "Yang lain selalu mengirim pengawalnya tapi dia ternyata tidak. Dia berkata: "Bagaimana saya bisa meminta orang lain untuk menjemput istri saya, wanita yang paling saya cintai?" Apalagi, pada umumnya pengawalnya cenderung menunggang kuda dan menarik seekor kuda lain untuk menjemput istri pejabat yang dikawalnya, tapi dia tidak. Dia hanya menugangi satu kuda untuk menjemput."

Ketua Mao mengagumi Ma Haide atas usahanya terus-menerus untuk alasan revolusioner dan sifatnya yang tulus dan lucu. Sebagai dokter kesehatan pribadi Ketua Mao, terapi Ma Haide selalu unik juga.

Zhou Youma menceritakan: Mao Zedong lengan kanannya cenderung menderita rematik saat dia menulis. Jadi ayah saya memintanya untuk bermain tenis meja. Dia mencarikan meja tenis meja, dan ibuku mengajar Mao Zedong untuk bermain tenis meja.

Pada bulan Maret 1949, Ma Haide meninggalkan XiBaipo dan memasuki ibukota kuno, Beiping dengan komite Pusat CPC. Ketika itulah Ma Haide memutuskan untuk tinggal di Tiongkok, dia pernah mengatakan bahwa ia memiliki tiga mimpi/cita-cita. Yang pertama adalah menikahi wanita Tiongkok. Dia mendapatkannya. Yang kedua adalah Tiongkok bisa menjadi pemenang dalam perang melawan Jepang. Sudah menjadi kenaytaan. Yang ketiga adalah menjadi "orang asli Tiongkok" seperti kata Mao Zedong

Saat RRT akan didirikan, dia memutuskan untuk mewujudkan impian terakhirnya. Ketika Ma Haide mengajukan lamarannya untuk bergabung dengan CPC, dia pernah meminta Perdana Menteri Zhou untuk melakukan naturalisasi kepadanya. Pada saat itu, Perdana Menteri Zhou berkata: "Sekarang kita hanya memiliki satu partai politik saja. Ketika Tiongkok Baru sudah didirikan, saya yakin bisa membuat Anda naturalisasi."

Lebih dari 10 tahun kemudian, Perdana Menteri Zhou membuat Ma Haide dinaturalisasi secara pribadi seperti yang dijanjikannya. Ma Haide menjadi orang asing pertama yang dinaturalisasi dan orang Barat pertama yang bergabung dengan CPC.

Pada tahun 1986, Lasker Medical Research Award sebagai reputasi yang cukup tinggi di bidang medis internasional dipresentasikan kepada Ma Haide, dia orang asing yang memegang kewarganegaraan Tiongkok. Dia menjadi warga negara Tiongkok pertama yang mendapat kehormatan seperti itu, dan itu untuk menghargai dia atas kontribusinya yang besar terhadap pencegahan dan penyembuhan lepriasis (kusta).

ma-haide-59ca44e3771117093503af62.png
ma-haide-59ca44e3771117093503af62.png
Sumber: www.bestchinanews.com + www.emfoley.com

Pencegahan dan penyembuhan lepriasis adalah penyebab baru dimana Ma Haide menghabiskan lebih dari 30 tahun setelah RRT berdiri.

Lepriasis (penyakit lepra/kusta) menular, dan pasien selalu mengalami cacat dan bernanah. Pada saat itu, orang-orang takut pada penyebutannya, dan hanya beberapa ahli yang mengabdikan dirinya untuk perawatan medis penderita lepriasis, namun Doktor Ma Haide mengambil tanduk itu dari banteng dan memulai "Long March" keduanya.

Setelah itu, banyak orang selalu melihat bahwa seorang asing dengan hidung mancung membawa peti obat dan berjalan di daerah perbatasan terpencil. Seperti banyak orang biasa di daerah perbatasan yang tidak mau menerima tes darah, Ma Haide menunjukkan proses pengambilan darah secara langsung dan mengatakan kepada pasien bahwa itu aman.

Untuk mendorong orang agar berani menghadapi lepriasis, dia berinisiatif untuk berjabatan tangan dengan pasien dan minum teh bersama mereka di meja yang sama. Dia bahkan meletakkan kaki pasien di kakinya untuk memeriksa luka bernanah mereka.

Suatu ketika ketika dia memeriksa pasien kusta di Hebei, pria tua itu mengatakan kepada Ma sambil menangis dengan mengatakan: "Saya telah menderita kusta selama 25 tahun, dan tidak ada seorangpun yang berani menyentuh tangan saya."

Zhou Youma menceritakan: Sebelum meninggal, dia menyatakan kepada seluruh dunia bahwa penderita lepriasis pada dasarnya akan habis di Tiongkok pada abad itu.

Pada tanggal 3 Oktober 1988, Ma Haide meninggal karena sakit. Dia telah berjuang keras melawan peradangan pankreas, dan kemudian menyerah pada kanker dan diabetes, menurut Universitas Negeri New York di Buffalo, yang memiliki hubungan yang panjang dengannya.

ma-haide-tomb-59ca452577111708335d2de2.png
ma-haide-tomb-59ca452577111708335d2de2.png
Sumber: hua.umf.maine.edu

Selama 78 tahun dalam hidupnya, ia dipanggil Geroge Hatem sebelum berusia 28 tahun saat ia dipanggil Ma Haide dalam 50 tahun setelah usianya yang ke 28. Sejarah tak akan pernah melupakan pria seperti itu. Kebangsaan aslinya adalah Lebanon. Dia lahir di Amerika Serikat dan belajar di Swiss, namun dia mempraktekkan "Impiannya di Tiongkok" dengan menjalankan kepercayaan humanisme sepanjang hidupnya.


Sumber: Media TV & Tulisan Luar Negeri

CCTV China

http://hua.umf.maine.edu/China/HistoricBeijing/Babaoshan/pages/049b_Babaoshan.html

http://www.nytimes.com/1988/10/06/obituaries/dr-george-hatem-is-dead-at-78-leader-in-public-health-in-china.html?mcubz=1

http://cpcchina.chinadaily.com.cn/2010-09/27/content_13902133.htm

http://publishing.cdlib.org/ucpressebooks/view?docId=ft9p30098q;chunk.id=d0e3996;doc.view=print

http://hua.umf.maine.edu/China/HistoricBeijing/Babaoshan/pages/049b_Babaoshan.html

https://www.youtube.com/watch?v=1agsdKOOyMA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun