Polarisasi dukungan ini juga mencerminkan persaingan kekuatan antara Iran dan Arab Saudi dalam memperebutkan pengaruh di kawasan Timur Tengah. Kedua negara ini telah lama bersaing untuk menarik sekutu sebanyak mungkin dalam upaya meningkatkan kekuatan relatif mereka di kawasan tersebut.
Perbedaan:
1. Eskalasi ketegangan yang lebih tinggi
Meskipun ketegangan antara Israel dan Iran telah berlangsung lama, eskalasi terkini akibat serangan terhadap konsulat Iran di Suriah dan balasan dari Iran telah membawa ketegangan ke tingkat yang lebih tinggi.Â
Hal ini dapat mempengaruhi pola dukungan dan memicu negara-negara untuk lebih eksplisit dalam memihak salah satu kubu.
2. Pergeseran dukungan dari negara-negara tertentu
Meskipun pola aliansi tradisional masih kuat, ada beberapa negara yang mengalami pergeseran dukungan dalam konteks eskalasi terkini. Misalnya, Turki yang sebelumnya cenderung netral kini terlihat lebih mendukung Iran, sementara negara-negara seperti Qatar dan Oman berupaya menjaga keseimbangan dengan tidak memihak salah satu kubu secara tegas.
3. Pengaruh faktor baru
Dalam eskalasi terkini, terdapat faktor-faktor baru yang dapat mempengaruhi pola dukungan, seperti peran Amerika Serikat di bawah kepemimpinan baru, dinamika politik dalam negeri di beberapa negara Timur Tengah, serta isu-isu regional lain seperti konflik Rusia-Ukraina yang dapat mempengaruhi aliansi di kawasan tersebut.
Secara keseluruhan, meskipun terdapat beberapa kesamaan dengan situasi sebelumnya, polarisasi dukungan dalam konteks eskalasi ketegangan Israel-Iran terkini memiliki beberapa perbedaan dan dinamika baru yang perlu diperhatikan.Â
Negara-negara di Timur Tengah mungkin perlu menyesuaikan posisi mereka sesuai dengan perkembangan terkini dan pertimbangan kepentingan nasional masing-masing.