Mohon tunggu...
Lim Hendra
Lim Hendra Mohon Tunggu... Guru - Dosen, Pelatih dan Pembicara

Sedang belajar untuk menjadi lebih baik setiap hari

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Etika Bepergian dengan Pesawat

6 Juni 2019   08:09 Diperbarui: 6 Juni 2019   08:14 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Bila itu adalah tempat duduk Anda, dan seseorang duduk di kursi itu, minta bantuan awak pesawat untuk mencocokkan nomor kursinya dengan boarding pass.  Setelah Anda mendapatkan "hak" tempat duduk Anda, ucapkan terimakasih kepada penumpang tersebut.  Jika beruntung, dia akan mengucapkan terimakasih sambil tersenyum.

Etika berikutnya masih berhubungan dengan tempat duduk di pesawat. Bila Anda harus sering ke kamar kecil, pilih tempat duduk di pinggir jalan supaya Anda dapat leluasa keluar masuk tanpa harus mengganggu penumpang di sebelah Anda.  

Ketika Anda hendak merebahkan sandaran kursi, tengok sejenak ke belakang untuk mengetahui apa yang sedang dilakukan penumpang yang ada di belakang kursi Anda. 

Dia mungkin sedang makan atau menggunakan laptop sehingga ketika Anda mendadak merebahkan sandaran kursi, hal ini akan menimbulkan ketidaknyamanan atau insiden kecil. Makanan atau minuman dapat saja tumpah, atau layar laptop bermasalah karena terkena sandaran kursi yang direbahkan terlalu cepat.

Etika yang ketiga adalah ketika hendak meninggalkan pesawat.  Sesaat setelah pesawat mendarat, ia membutuhkan waktu untuk mengurangi kecepatan lalu bergerak menuju tempat parkir. 

Pesawat lalu akan berhenti hingga sempurna dan penumpang dapat meninggalkan pesawat.  Etika untuk meninggalkan pesawat adalah dimulai dari penumpang di tempat duduk yang depan, khususnya apabila pesawat diparkir di tempat yang menggunakan fasilitas garbarata dimana penumpang hanya dapat turun melalui pintu depan di sebelah kiri. 

Saya sering melihat penumpang langsung berdiri ketika pesawat sudah berhenti. Mereka lalu sibuk untuk mengambil barangnya yang disimpan di tempat bagasi di atas kabin dan langsung siap sedia untuk keluar. 

Hal ini sesungguhnya tidak perlu karena Anda tidak dapat keluar sebelum orang di depan Anda keluar.  Bila Anda meletakkan barang di belakang, bukan di tempat bagasi kabin di atas tempat duduk Anda, maka Anda harus menunggu hingga kondisinya cukup mudah bagi Anda untuk mengambil barang Anda tanpa mengganggu penumpang lain.  

Berikan jalan bagi penumpang yang duduk di depan Anda untuk mengambil barangnya lebih dahulu dan keluar dari pesawat. Apabila ketika Anda hendak keluar, lalu berpapasan dengan penumpang di depan yang hendak keluar dan mengambil barang, Anda harus dahulukan orang tersebut.

Etika "terbang" ini bukan suatu aturan baku. Ini hanya sekedar sebuah sikap etis atau pantas terhadap sesama pengguna jasa transportasi udara. Ini dirangkum berdasarkan

pengalaman selama bepergian menggunakan pesawat selama beberapa tahun belakangan ini. Semoga ini dapat membantu membuat masyarakat Indonesia menjadi semakin teratur dan rapi seperti di negara-negara maju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun