Mohon tunggu...
Lily Elbe
Lily Elbe Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

PKB Mempertaruhkan Nasibnya Jika Mendukung Ahok-Djarot

3 Maret 2017   14:19 Diperbarui: 3 Maret 2017   14:32 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: detik.com

Pertemuan Ahok-Djarot di Balai Kota dengan pengurus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada hari rabu kemarin memunculkan isu bahwa PKB pada akhirnya akan merapat ke kubu Ahok-Djarot dalam putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. (sumber)

Karena keputusan dukungan belum ditentukan secara pasti oleh PKB, maka ada beberapa faktor kenapa PKB seharusnya menghilangkan keinginan mendukung Ahok Djarot. Ini beberapa alasan kenapa PKB “menjudikan” nasibnya dengan taruhan besar jika mendukung Ahok-Djarot;

Pertama, PKB adalah partai yang berideologikan Islam karena memang lahir dari rahin organisasi Islam yakni Nahdlatul ‘Ulama. Sebagian besar konstituen atau basis dukungan terhadap partai ini juga berasal dari ummat Islam.

Kedua, Ahok dalam persepsi sebagian ummat Islam di seluruh Indonesia telah terbukti dengan jelas bahwa ia memiliki sikap yang kurang sopan dengan agama Islam dan ummat Islam. Setelah diduga menghina al-Qur’an surat al-Maidah ayat 51, Ahok juga menunjukkan sikap yang kurang sopan terhadap pemimpin MUI K.H. Ma’ruf Amin, yang sekaligus menjabat Rais ‘Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, yang merupakan asal-muasal PKB.

Ketiga, alasan ketiga ini harus jeli diperhatikan oleh partai-partai Islam. Giroh keberagamaan ummat Islam tengah tumbuh. Gerakan-gerakan ummat Islam baik yang berbentuk sporadis maupun sistematis, kultural maupun institusional, di bidang sosial maupun ekonomi sedang berkembang dengan pesat. Hari ini, agama tengah kembali ke ruang publik. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang mengandaikan akan menggantikan agama ternyata terbukti keliru. Masyarakat malah semakin beragama di zaman teknologi ini.

Ketiga alasan ini seharusnya cukup menjadi pertimbangan PKB untuk mengambil keputusan politik mendukung pasangan calon gubernur-wakil gubernur di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. Jika PKB tetap bersikeras mendukung Ahok-Djarot tanpa mengindahkan ketiga alasan mendasar di atas, maka PKB tengah mempertaruhkan nasibnya dengan harga yang murah.

Ummat Islam akan mengingat sikap PKB yang membelakangi ummat Islam hari ini, dan menghukumnya pada pemilihan-pemilihan berikutnya, seperti pilkada 2018 di beberapa daerah dan Pemilihan legislative dan pemilihan presiden pada 2019.

Lumbung suara yang selama ini menjadi basis dukungan PKB bisa jadi akan beralih ke partai-partai Islam lainnya, seperti PKS, PAN, PPP atau partai-partai lain.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun