Mohon tunggu...
Aji Latuconsina
Aji Latuconsina Mohon Tunggu... -

|Bukan Penganut Ajaran Agama Spilis (Sekulerisme - Pluralisme - Liberalisme) •Provokata @kutikata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Rekeng Cinta"

12 September 2017   07:23 Diperbarui: 12 September 2017   08:36 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jam pasir mendetak lambat
waktu di dinding kian merambat
jarum detik melingkar nafas kita
jarum panjang dan pendek menunjuk tujuan berdua

Pagi kan menjemput siang di lingkaran rasa
ketika dua pikiran saling berpacu hasrat
inginku dan maumu kian lincah dipandu gelora
kau melangkahi senja dan aku melambung niat memeluk erat

Rindu kita itu ibarat air dituang
cinta kita itu sebidang kaca di gelas
masa bersanding waktu tuk bersama menghitung
seberapa banyak asmara kita di pantat gelas

Rekeng cinta kita dari satu sampai sebelas
setelah duabelas kembali jadi satu dan tegas
namun rindu kita berbekas di pantat gelas
tagal rekeng cinta tak sampai kelar dan jelas

*Rekeng  : Menghitung
*Tagal     : Karena

____________________
TT TUKEL STORI PARLENTE
"Rekeng Cinta"
Ambon, 28 Oktober @kutikata2011
'1 Modified at Selasa, 12092017 - Sorong

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun