Mohon tunggu...
Find Leilla
Find Leilla Mohon Tunggu... Administrasi - librarian

seperti koinobori yang dihembuskan angin

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Pengen Kurus? Coba Ganti Nasi dengan Oatmeal

11 Maret 2015   17:01 Diperbarui: 7 Agustus 2021   08:52 32650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Setelah hasil check darah bulan lalu yang kurang bagus kadar gula dan kolesterolnya membuat saya harus banting setir memperbaiki gaya hidup. Mulai dari mengatur pola makan sampai membuat tubuh agar lebih banyak bergerak ketimbang istirahat di tempat. Menu makanan pokok yang tadinya nasi mulai saya ganti dengan oat (havermut) saat pagi dan malam hari. Siang hari saya mengkonsumsi menu nasi dengan sayur dan lauk biasa, namun porsi nasinya dikurangi. Juga kebiasaan buruk yang biasanya setelah makan langsung tiduran megang remot tivi ato buku seketika saya ganti jadi megang sapu. Bergerak aja pokoknya. Semua saya lakukan dengan harapan kolestrol dan gula darahnya berkurang. Meski belum sempat memeriksa lab ulang untuk kolestrol dan gula darah, namun dalam waktu sebulan berat badan saya ternyata bisa turun 3 kiloan diikuti menyusutnya lingkar perut sebanyak 3cm-an. Enteng tenan. 


Gegara sering meng-apload gambar menu sarapan dan makan malam juga menulis status berat badan yang turun di Facebook, banyak teman yang mulai inbok bertanya bagaimana cara mengatur menu makanan sehat dengan Oat. Belakangan malah saya mendadak jadi kayak konsultan gizi (padahal bukan ^^) yang melayani pertanyaan kerabat lewat BBM ato layanan Whatsapp. Berulang-ulang mengetik tips yang sama lama-lama cape juga. Oleh karena itu saya coba tuliskan di sini saja supaya  jika kelak ada yang bertanya bisa langsung copy dan paste link-nya. Ringkes, dan nggak ngrepoti saya ahahaa.


Berikut mengatur pola makan pengganti nasi dengan Oat (havermut) :


Perhatikan jumlah porsi

Meski lebih repot, lebih baik gunakan oat yang dimasak sendiri ketimbang menggunakan jenis yang  instan. Takaran porsi oat untuk masing-masing orang bisa berbeda kebutuhannya. Saya pribadi membutuhkan 3sdm oat mentah sekali makan. Jumlah sedemikian jika disantap dengan makanan penyerta sebagai sarapan bisa bertahan kenyang hingga jam makan siang. Sebagai makan malam bisa menjaga perut kenyang sampai jam istirahat.


Tak perlu tambahan garam

Jika oat hendak dimakan dengan makanan penyerta berupa sayuran dan lauk, sebaiknya saat memasak oat tidak menambahkan garam. Rasa asin bisa didapat dari sayuran dan lauk. Perlakukan oat sebagai pengganti nasi. Anda tak membutuhkan tambahan garam dalam sepiring nasi, bukan?


Beda merk oat, beda pula takaran airnya

Ada jenis oat yang butuh banyak air, ada yang tidak. Semua tergantung merk dan selera saja.


Untuk makanan penyerta, batasi penggunaan minyak

Batasi minyak dalam menu makanan anda. Untuk menumis, misalnya, gunakan hanya 1sdm saja. Matangkan bumbu tumisan dengan air, setelah itu baru masukkan sayurnya. Untuk lauk, gunakan wajan teflon agar tak terlalu banyak menggunakan minyak.


Perbanyak konsumsi sayur dan buah

Sayuran hijau dan buah terbukti sangat banyak manfaatnya bagi tubuh. Pilih sayuran dan buah-buahan yang tepat dengan kondisi tubuh anda. Setelah check darah, anda akan tahu buah dan sayuran mana yang boleh dikonsumsi bebas atau yang dikonsumsi terbatas dengan moderasi.

 

Sempurnakan dengan minum susu

Minum susu rendah lemak saat pagi hari bisa membantu mempertahankan tubuh agar tetap memiliki energi. Pilih susu yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.


Dengan mengatur menu yang demikian membuat badan jadi tidak lemas, tidak mudah mengantuk, dan yang terpenting, lancar pembuangan. Dalam sebulan, keluhan seperti rasa berat di pundak atau pegal-pegal jadi hilang. Badan juga jadi semakin ringan dan tidak mudah lelah.


Selain mengatur pola makan seperti diatas juga ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :


Banyak bergerak

Biasakan setelah makan tidak langsung duduk atau tiduran. Carilah kegiatan yang menyibukkan agar tubuh bisa terus bergerak. Membersihkan rumah seperti menyapu, mencuci piring, menyetrika, atau menonton televisi sambil jalan di tempat bisa dilakukan agar kalori yang masuk tidak sia-sia menjadi tumpukan gula.


Batasi jajanan

Saat sudah mengkonsumsi oat dengan takaran cukup akan membuat perut menjadi kenyang lebih lama, sehingga tak perlu menambah jajanan lainnya. Jika masih tetap lapar, dapat mengkonsumsi makanan selingan yang dibatasi kalorinya. Sebulan kemarin saat menjalankan menu sehat bukan berarti tanpa godaan. Sesekali saya juga masih makan pizza, brownies, dan penganan  lainnya. Hanya bedanya, kali ini makanan penggugah selera itu tidak dimakan semua, hanya satu hingga dua gigitan saja karena memang tidak lapar. Bedakan antara rasa lapar betulan atau sekedar lapar mata.


Perbanyak minum air putih

Karena makanan yang dikonsumsi termasuk jenis berserat tinggi, maka harus juga diimbangi dengan cukupnya kebutuhan air putih. Selalu pilih air putih, jangan sering-sering mengkonsumsi minuman bersoda atau minuman manis lainnya.


Biar tidak ‘neg’ saat memakan Oat, berikut beberapa contoh menu makanan saya setiap hari :



Semoga selalu sehat.

Salam Kompasiana.

.

makan oat nggak harus terus-terusan juga ya ^^ jadikan menu variasi berbeda yang bergantian dengan nasi biar nggak bosan.

juga, ini hanya berbagi pengalaman pribadi. bisa jadi reaksi orang dalam menyantap oat bisa berbeda-beda juga. jadi sesuaikan dengan kondisi masing-masing saja ya ^^

.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun