Mohon tunggu...
Mawan Sastra
Mawan Sastra Mohon Tunggu... Koki - Koki Nasi Goreng

penggemar fanatik Liverpool sekaligus penggemar berat Raisa

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Retaknya Sumpah Suci Todirimba dan Jannah Embong Bulan

21 Juli 2017   08:51 Diperbarui: 21 Juli 2017   09:12 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Laso anging (angin tornado atau badai) semakin ganas. Dari kejauhan terlihat perahu para nelayan sudah tak seimbang lagi. Bahkan ada diantara mereka yang sudah tak mampu mengendalikan perahunya hingga terbalik. Namun tidak dengan perahu Todirimba sedari tadi mulutnya komat kamit mambaca paissangang pole'bo'

"Bismillahirrahmanirrahim, leseo mating anging, nanaolai mating ipanjala-jala lino. laso diting, laso dini. Barakka' do'a bisa lao di Allah Ta'alah kumfayakum"

(Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, badai yang ada dihadapanku membeloklah, si penjelajah dunia akan lewat, pusaran angin disitu, pusaran angin yang di sini, Berberkahlah do'a mujarab ini karena Allah semata, Maka terkabullah doa ini)

Seketika itu badai menjadi jinak. Para nelayan yang lain terheran-heran melihat kejadian itu. Hingga salah seorang dari mereka bertanya pada Todirimba, bagaimana mungkin dia bisa mengendalikan angin? padahal dia bukan avatar. Todirimba hanya menjawab kalau dia adalah pelaut mandar, dari dulu nenek moyangnya dikenal sebagai pelaut ulung. Jauh-jauh hari sebelum Todirimba menjejaki lautan Madagaskar. Konon para pelaut mandar sudah lebih dahulu mengukir sejarah Dari teluk Tomini, Lautan Maluku, Kalimantan, Jawa, lautan Australia hingga pantai timur afrika sudah mereka taklukkan. Itulah alasan kedua mengapa Todirimba memilih Madagaskar sebagai tempat pelariannya. 

Adapun alasan pertama, mungkin di Madagaskarlah, tempat yang cukup jauh dari tanah Sulawesi untuk bisa melupakan semua bayang-bayang Janna Embong Bulan. Sosok perempuan blasteran mandar-Toraja dibesarkan di bawah langit Bonehau. Awalnya Todirimba dan Janna Embong Bulan saling mencintai. Sayangnya karena masing-masing keluarga mereka menolak untuk mengawinkan mereka. 

Dengan berbagai alasan. Cinta terlarang diantara keduanya tak membuatnya lemah, bahkan semakin cinta itu dicegat maka akan semakin kuat mereka menjaganya. Saking kuatnya cinta yang mengalir di nadi mereka, Janna Embong Bulan rela bersumpah untuk tidak akan mau menikah dengan laki-laki manapun juga, jika bukan Todirimba orangnya. Begitupun dengan Todirimba, lebih baik lapuk dalam kesendirian daripada menghianati sumpah yang telah dia ucapkan.

Walaupun raga mereka tidak bisa bersatu, namun rasa cinta didalam hatinya akan selalu menyatu hingga maut menjemput. Namun hanya tiga tahun Jannah Embong Bulan mampu konsisten dengan sumpahnya. Awal bulan sya'ban dia menerima lamaran Andi Makkawaru pemuda bugis, anak saudagar kaya nan terpandang dari tanah Bone. Selepas lebaran besar tepatnya di bulan syawal, Janna Embong Bulang melangsungkan pernikahannya dengan Andi Makkawaru. 

Teramat sakit yang dirasakan Todirimba atas perlakuan Janna Embong Bulan. Ternyata keelokan wajahnya bak rembulan sappulo appe' tidak seelok tutur katanya dalam memegang ikatan sumpah suci itu. Hal itulah yang membuat Todirimba mengusirkan diri dari tanah sulawesi, tanah orang-orang Mandar, Bugis, Makassar dan Toraja. Pergi sejauh-jauhnya membawa luka hati yang menganga hingga sampai di pantai timur Benua Afrika yaitu Madagaskar. Wilayah yang dahulu para pelaut banjar dan pelaut mandar jejaki. Entah sampai kapan Todirimba mengusirkan diri seperti itu. Mengobati rasa sakit yang dia derita.

Bersambung...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun