Mohon tunggu...
ACJP Cahayahati
ACJP Cahayahati Mohon Tunggu... Insinyur - Life traveler

tukang nonton film, betah nulis dan baca, suka sejarah, senang jalan-jalan, hobi jepret, cinta lingkungan, pegiat konservasi energi dan sayang keluarga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tantangan dan Pengalaman Berpuasa di Jerman saat Musim Panas

4 Juli 2013   15:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:01 1108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13729255771293274015

Kemarin ketika berbelanja di supermarket Turki, saya lihat jadwal puasa sudah dicetak dan tersedia gratis bagi siapa saja yang mau mengambilnya di tempat kasir. Tentu saja, kami pun turut mengambil jadwal puasa itu, terlihat di sana 1 Ramadhan mulai hari Selasa tanggal 9 Juli 2013 dan 1 Syawal tanggal 8 Agustus 2013, tanggal yang sama dengan keputusan awal Ramadhan dan lebaran yang telah ditetapkan oleh Muhammadiyah di Indonesia.

Berpuasa di Jerman saat musim panas, tantangannya tentu saja berat, mengingat lama puasa dan kegiatan yang tetap berjalan seperti biasanya. Tidak ada waktu kerja atau waktu sekolah lebih pendek atau kegiatan lebih ringan dan godaan dari restoran lebih terselubung, karena bagi masyarakat di Jerman kegiatan rutin berjalan seperti biasa.

[caption id="attachment_272407" align="aligncenter" width="626" caption="Jadwal puasa terbaru dari mesjid Turki (dok pribadi)"][/caption] Hari pertama Ramadhan, imsak jam 03.59 dan Maghrib jam 21.27, hampir 18 jam puasa dan artinya waktu tidak berpuasa hanya 6 jam, membutuhkan organisasi perut dan kegiatan yang jeli. Lama puasa di Jerman tidak tetap seperti di Indonesia, karena Jerman letaknya jauh lebih di Utara dari garis tengah bumi, sehingga mengalami  perubahan jarak terhadap matahari saat berrotasi lebih ekstrim dari Indonesia yang berada di ekuator. Sehingga saat hari ke-30 Ramadhan lama puasa hanya tinggal 17 jam saja.

Namun dari pengalaman memang minggu pertama biasanya sangat berat. Bagi kawan-kawan kami di Jerman yang tidak mengenal puasa dan apalagi puasa saat musim panas ini, biasanya reaksinya sangat kaget, khawatir dan was was. Yang dipermasalahkan mereka biasanya minum. Sulit mereka sembunyikan kekhawatiran dehidrasi saat panas, alhamdulillah saya masih sehat... puasa musim panas bukan kali ini saja saya alami. 17 tahun y.l. saya pun mengalami puasa bahkan melalui hari terpanjang dalam setahun, tanggal 21 Juni.

Tantangan dan Kegiatan Saat Berpuasa di Musim Panas

Bila tubuh sudah terbiasa berpuasa sebetulnya musim apa pun tidak masalah, namun dari pengalaman saya, satu minggu pertama tentu saja sangat berat. Irama biologis tubuh perlu dibiasakan dan manajemen perut dan kegiatan juga perlu diatur, agar puasa tetap menjadi ibadah dan kegiatan sehari-hari tidak terbengkalai.

Tantangan tersulit puasa saat musim panas, menurut saya adalah :

1. Jarak yang pendek antara buka dan sahur.

Nah tidak hanya karena lapar perut tapi lapar mata di hari-hari pertama puasa membuat saat berbuka memakan apa saja yang tersedia atau bahkan melahap pula makanan yang dibeli ketika siangnya melewati toko roti. Lalu apa yang terjadi ?? Sulit berdiri saat akan shalat karena kekenyangan dan saat sahur sulit bangun dan masih kenyang. Lalu esoknya di tempat kuliah tidak bisa konsentrasi karena ngantuk dan lapar.

Belajar dari itu, akhirnya saya dulu memutuskan untuk berbuka dengan yang manis saja dan tidak langsung makan besar. Jadi saya masih memiliki tenaga dan kekuatan untuk shalat dan melakukan kegiatan lainnya dan berusaha tidur lebih malam dan baru makan besar saat akan tidur, agar tidak perlu sahur.

2. Menjaga stamina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun