Mohon tunggu...
Inovasi

Apa Kemoterapi Sungguh Malaikat?

25 September 2017   20:38 Diperbarui: 25 September 2017   20:46 1179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Intraperitoneal (IP). Kemoterapi langsung diberikan ke dalam rongga perut yang terdapat usus, hati, dan lambung di dalamnya.

Intra-arteri (IA). Kemoterapi langsung dimasukkan ke dalam arteri yang menyalurkan darah ke kanker.

Intravenous (IV). Kemoterapi langsung dimasukkan ke pembuluh darah vena.

Kemoterapi merupakan pengobatan kanker yang efektif. Terbukti telah menyelamatkan jutaan jiwa. Namun kemoterapi memiliki efek samping yang tidak kecil.

Sebenarnya, sulit untuk memprediksi seberapa berat seseorang akan mengalami efek samping dari kemoterapi sebab tiap orang memiliki reaksi yang berbeda terhadap pengobatan tersebut.

Efek samping kemoterapi muncul karena obat-obatan tersebut tidak memiliki kemampuan membedakan sel kanker yang berkembang pesat dengan sel sehat yang secara normal juga memiliki perkembangan pesat. Misalnya sel darah, sel kulit, serta sel-sel yang ada di dalam perut sehingga kemoterapi memiliki efek negatif. Berikut adalah gejala efek samping yang bisa terjadi akibat kemoterapi: Rambut rontok, kehilangan nafsu makan, sesak napas dan detak jantung tidak biasa akibat anemia, mual dan muntah, mimisan, kulit kering dan terasa perih, gampang memar, gusi berdarah, sulit tidur, gairah seksual menurun, rasa lelah dan lemah sepanjang hari, konstipasi atau diare. Tapi yang penting diketahui, efek samping kemoterapi tersebut akan segera hilang setelah pengobatan selesai.

Biasanya, sebanyak 80% pasien yang menjalani kemoterapi akan mual dan muntah. Untuk mengatasinya, bisa menggunakan pengobatan antiemetik. Obat tersebut harus terus dikonsumsi karena jika tidak, mual dan muntahnya dapat kembali menyerang. Namun, obat ini memiliki efek samping berupa sembelit, gangguan tidur (seperti imsonia), sakit kepala, dan gangguan pencernaan.

Lalu pasien juga akan mengalami penurunan jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Kerontokan rambut umumnya akan dialami setelah 2 sampai 3 minggu sejak pengobatan dimulai dan akan tumbuh kembali setelah minggu ke-4 sampai ke-8. Kemoterapi juga bisa menyebabkan mukositis (luka pada dinding saluran cerna/rongga mulut) dan gangguan safar tepi seperti kebas dan kesemutan di jai-jari kaki dan tangan.

Kemoterapi juga dapat menyebabkan kelelahan. Hampir setiap orang yang telah menjalani kemoterapi akan merasa kelelahan. Dapat diidentifikasi dengan cara; Anda benar-benar merasa lelah, atau Anda merasa lelah ketika melakukan kebiasaan sehari-hari.

Kemoterapi dapat mengurangi imunitas tubuh Anda, sebab sel darah putih pengalami penurunan. Anemia dapat terjadi sebab tubuh juga kurang dalam memproduksi sel darah merah. Anda akan merasa cepat lelah, kulit pucat, sulit berpikir, merasa kedinginan dan merasa melayang. Antibiotik mungkin diperlukan untuk mengurangi risiko berkembangnya infeksi. Jika Anda merasa tak yakin, Anda bisa melakukan tes darah untuk mengetahui kapan Anda rentan terhadap infeksi. Mungkin, ada tambahan-tambahan lain yang akan dokter Anda berikan, sebab ada beberapa orang yang perlu menghindari tempat ramai dan menggunakan transportasi umum sehabis kemoterapi atau ketika imunitas melemah.

Selain sel darah darah putih yang menurun, level sel darah merah juga mengalami penurunan. Sel darah merah dapat membawa oksigen ke seluruh tubuh. Jika sel tersebut turun drastis, tubuh akan kehilangan beberapa oksigen dan memicu anemia. Hal ini berpotensi untuk menyebabkan kelelahan, kehilangan energi, napas pendek, dan detak jantung tak beraturan. Transfusi darah mungkin akan diperlukan untuk meningkatkan sel darah merah. Pengobatan lain seperti erythropoietin (EPO) dapat menstimulasi produksi sel darah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun