Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

4 Artikel Terpopuler, Dari Kenaikan Tarif Parkir hingga Nasib Tim Liga 1 yang Terdegradasi

18 Desember 2018   12:17 Diperbarui: 20 Desember 2018   01:52 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshot channel youtube: Pandji Pragiwaksono

Setelah penantian panjang selama 17 tahun, akhirnya Persija Jakarta mampu mengukuhkan dirinya sebagai kampiun kompetisi.

Namun, di lain sisi ada tiga tim yang sedang berduka akibat terdegradasi ke Liga 2. 

Pemain PSMS Medan tertunduk lesu di laga terakhir Liga 1 (Kompas.com)
Pemain PSMS Medan tertunduk lesu di laga terakhir Liga 1 (Kompas.com)
Adalah PSMS Medan, Sriwijaya FC, dan Mitra Kukar yang harus mengubur impiannya kembali bermain di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Sebagai gantinya, ada PSS Sleman , Semen Padang dan Kalteng Putra yang akan berjuang di Liga 1 tahun depan. (selengkapnya)

3. Mengapa Trans Papua Gagal Redam Gejolak Separatisme?

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali menunjukkan ancamannya. Kini pembangunan Trans Papua di Papua dan Papua Barat yang telah gencar dilakukan dianggap sebagai penyebabnya.

Dalam enam bulan terakhir sedikitnya sudah 3 kali terjadi peristiwa cukup besar yang dilakukan oleh mereka. Langkah-langkah pengamanan telah dilakukan, mengingat banyaknya korban yang jatuh.

Aksi peringatan 1 Desember (tempo.co)
Aksi peringatan 1 Desember (tempo.co)
Kesan negatif Trans Papua yang hanya untuk kepentingan perusahaan-perusahaan besar juga sudah seseharusnya diubah. (selengkapnya)

4. Tawa dan Refleksi: Belajar dari Stand-Up Comedy

Melihat banyaknya komika yang tersandung akibat materi yang dibawakan, kini mereka para komika sudah mulai harus berhati-hati terhadap apa yang ingin disampaikan.

Pertanyaan besar hadir setelahnya, apakah materi yang cocok dibawakan hanya yang mengundang gelak tawa? Padahal, memberikan kritik sosial dan mengedukasi penonton juga adalah bagian dari peran mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun