Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mengoptimalkan Bandara Internasional

29 April 2024   11:42 Diperbarui: 1 Mei 2024   03:01 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : pixabay.com

Mari kita melihat bandara BTH di Batam yang secara geografis dekat dengan Singapura. Bandara BTH ini sebenarnya dapat menjadi hub nasional kita atau pintu gerbang bagi semua maskapai dunia khususnya dari Eropa yang mungkin tidak melayani penerbangan langsung ke berbagai destinasi wisata di Indonesia bagian Tengah dan Timur namun melalui bandara SIN.

Dengan beralihnya maskapai dunia ke bandara BTH dari Singapura maka trafik domestik akan meningkat khususnya dari bandara BTH ke berbagai kota di Indonesia.

Sebaliknya, trafik dari pelaku perjalanan kita ke Singapura dari berbagai kota di Indonesia difokuskan melalui Batam dengan misalnya memberikan insentif (atau gratis) pada biaya penyeberangan ke Singapura, memang akan ada sedikit penambahan waktu tempuh di sisi pelaku perjalanan yaitu untuk menyeberang ke Singapura dengan feri namun ini hanyalah opsi kepada para pelaku perjalanan selain dari penerbangan langsungnya ke Singapura.

Pada sisi pendapatan daerah Batam, trafik yang singgah dapat menjadi potensi pendapatan daerah, misalnya dengan memberikan keleluasaan dalam waktu menyeberang atau kembali ke kota asal sehingga pelaku perjalanan dapat singgah dan menginap di Batam tanpa harus khawatir akan ada penambahan biaya penyeberangan atau biaya ekstra pada tiket pesawat ke kota asal.

Para pelaku perjalanan dapat melakukan berbagai aktivitas di Batam misalnya belanja atau lainnya yang akan memberikan manfaat ekonomi bagi pendapatan daerah termasuk akomodasi selama di Batam.

Menghapuskan status internasional dari sisi bisnis mungkin dapat dipahami, akan tetapi jika kita ingin agar trafik dari berbagai negara di dunia tidak singgah dan dinikmati oleh negara lain maka solusi yang mungkin bisa muncul adalah dengan membuka rute penerbangan berjadwal langsung antara berbagai negara di dunia dengan berbagai kota kita yang memiliki bandara internasional.

Bukankah pada dasarnya penerbangan berjadwal itu selalu merupakan penerbangan antar dua kota (city pair) bukan antar kota (yang merupakan hub) dengan kota saja?

Ini artinya kita memang sebaiknya memfokuskan pada pembukaan penerbangan antara kota-kota kita dengan sebanyak mungkin kota di dunia dengan penerbangan langsung bila tidak ingin trafik dinikmati oleh negara lain.

Di sini peran maskapai kita terutama flag carrier kita patut dipertanyakan karena 9 Freedoms of The Air -- setidaknya kebebasan 1 hingga 5 merupakan ijin yang secara otomatis melekat dan dapat dilakukan oleh semua maskapai dari berbagai negara di dunia untuk melakukan penerbangan berjadwal/tidak berjadwal ke berbagai pelosok dunia pada penerbangan sipil.

Akan tetapi itu semua tergantung dari kesiapan maskapai masing-masing seperti misalnya jumlah armada serta penerapan standar pelayanan.

Namun demikian peran maskapai dalam mengangkut trafik akan memengaruhi laju pertumbuhan sebuah bandara -- baik domestik maupun internasional, semakin banyak maskapai yang melayani penerbangan ke sebuah bandara semakin banyak konektivitasnya -- baik di sisi maskapai maupun bandara.

Peran Kargo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun