Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Cinta Sepasang Kekasih dan Sepasang Tempe Bakar

25 Agustus 2017   22:36 Diperbarui: 26 Agustus 2017   00:42 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada cerita cinta disini (Foto: Ko In)

Sore itu alun-alun utara Yogyakarta cukup sejuk walau matahari masih nampak bersinar terang. Menyinari Kraton Jogjakarta dengan cahayanya yang mampu menyilaukan mata. Apalagi dengan anginnya yang sepoi-sepoi. Membuat betah untuk berlama-lama disana. 

Musim kemarau membuat rumput  di alun-alun utara kering. Namun suasana sekitar Kraton Yogyakarta tetap adem karena banyak pohon beringin besar yang mengelilingi alun-alun. Memberi keteduhan bagi siapa saja yang ada di bawahnya termasuk warung Bebakaran yang ada di Jl. Pekapalan, Alun-alun Utara Yogya. 

Alun-alun di depanmu (Foto: Ko In)
Alun-alun di depanmu (Foto: Ko In)
Sejauh mata memandang, ada alun-alun utara. (Foto: Ko In)
Sejauh mata memandang, ada alun-alun utara. (Foto: Ko In)
Warung ini menyediakan aneka makanan bakar dari tahu bakar, tempe bakar, lele bakar, nila bakar, gurame bakar, ayam bakar dan bebek bakar. Pokoknya semua bebakaran. Maka tidak salah jika, Nur Pika Hadi sebagai pengelola warung ini memasang tagline "Bakar Abiss" pada warungnya.  Awas, hati-hati menyebutnya. Bukan  "Bakar Habis...!"

Tempatnya sangat strategis menjadi daya tarik sendiri bagi mahasiswa dan tentu wisatawan yang sedang berkunjung ke Yogya. Karena lokasinya tidak jauh dari Titik Nol. Benar-benar berada di pusat kota. Dan warungnya menghadap langsung ke arah Kraton Yogya.

Usaha kuliner dengan ciri semua dibakar, mulai beroperasi di awal bulan Agustus. Menyajikan menu tradisonal untuk memenuhi segmen pelajar serta mahasiswa. "Murah tapi tetap menjaga kualitas rasa serta layanan, " jelas Nur. Panggilan akrab Nur Pika Hadi .

Menu ikan bakar sesuai kantong mahasiswa (Foto: Ko In)
Menu ikan bakar sesuai kantong mahasiswa (Foto: Ko In)
Hari mulai senja, angin bertiup lembut. Lampu-lampu jalan mulai menyala. Suasana menjadi tambah sejuk. Mengingatkan diri jika hari itu adalah hari sabtu. Sabtu malam atau malam minggu, malam yang kerap mengingatkan banyak orang untuk segera berpatut diri karena ada janji dengan seseorang yang spesial di hati .

Nampak pemudi atau pemuda bergegas pulang. Ingin segera berpatut diri supaya nampak rapi agar memberi kesan di mata sang kekasih. Sementara burung-burung mulai pulang ke sarangnya. Di antara pepohonan besar beringin yang mengelilingi alun-alun utara Yogyakarta.

Malam itu malam minggu.  Malam yang identik dengan malam miliknya sepasang kekasih. Malam untuk berbagi perasaan, memadu kasih dengan menikmati suasana kota. Kota yang sudah membagi banyak kenangan bagi banyak orang. 

Memadu kasih di alun-alun utara Yogya ditemani cahaya lampu (Foto: Ko In)
Memadu kasih di alun-alun utara Yogya ditemani cahaya lampu (Foto: Ko In)
Alun-alun  utara mulai kelihatan remang. Saya duduk di warung Bebakaran sambil menyantap sepasang tempe dan tahu bakar. Tanpa sengaja saya melihat sepasang kekasih duduk dipembatas besi yang terletak di pinggir alun-alun utara Yogya. Kraton dan pohon beringin seolah menjadi saksi perpaduan cinta sepasang kekasih. 

Tidak ada yang tidak sependapat jika tiap sudut kota Yogya selalu membawa kenangan tersendiri. Yogya selalu mengabarkan rindu. Ayo ke Yogya, kita bertemu di alun-alun utara sambil menikmati sepasang kekasih. Eh..., sepasang tempe dan tahu bakar di warung Bebakaran Yogyakarta. 

Jangan biarkan sepasang tempe sendirian. Tambahkan dengan memesan tahu bakar, nila bakar asem manis dan sambal yang cukup pedas. Ada trancam yang siap menemani. Agar obrolan malam minggu semakin nikmat dan gayeng. Apalagi sambil melihat sepasang kekasih yang sedang merajut cinta ditemani cahaya lampu di seputaran alun-alun utara.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun