Mohon tunggu...
KKN Wonorejo2020
KKN Wonorejo2020 Mohon Tunggu... Jurnalis - Merupakan mahasiswa-mahasiswi KKN Tim I Universitas Diponegoro 2020

Disusun Oleh : 1. Adrian Rizky Fatkhurahman 2. Fernando Wijaya 3. Zenia Ery Denintyas 4. Siti Hafidzhah Dyah Ayu A. 5. Auliya Afrikatun 6. Zulfandri

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pengembangan Ekonomi Kreatif Desa melalui Pemanfaatan Limbah Kayu di Desa Wonorejo

12 Februari 2020   03:58 Diperbarui: 12 Februari 2020   04:11 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JEPARA -- (08/2)  Di Desa Wonorejo, limbah kayu meubel menjadi masalah yang belum teratasi lantaran limbah kayu yang dihasilkan dari industri permeubelan belum dimanfaatkan secara optimal oleh para pengrajin. Harga jual limbah kayu pun sangat rendah, yaitu 4000-6000/sak.

Perencanaan pengembangan ekonomi melalui pemanfaatan limbah kayu oleh mahasiswa Tim I KKN Undip Desa Wonorejo tahun 2020 didasarkan pada potensi yang ada di masyarakat Desa Wonorejo. Potensi yang dimiliki oleh wilayah ini adalah indutri meubel.

Dalam menanggulangi masalah limbah kayu meubel ini yaitu dengan memanfaatkannya sebagai kerajinan kecil seperti pernak-pernik yang memiliki nilai jual sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga.

   

dok. pribadi
dok. pribadi
Pelatihan ini diawali dengan sambutan oleh Petinggi Desa Wonorejo, yaitu Handono, S.Pd. Dilanjutkan pengantar oleh Budi Karya sebagai perwakilan warga Desa Wonorejo yang memiliki kemauan untuk membuat produk inovasi dari limbah kayu.

Selanjutnya, Pemberian materi pemanfaatan limbah kayu untuk dijadikan kerajinan kecil oleh Roni warga Desa Sukodono yang telah merealisasikan Desa Sukodono sebagai desa produksi aksesoris-aksesoris berbahan dasar limbah kayu meubel.

Materi ditutup dengan diskusi mengenai hal-hal yang diperlukan untuk membentuk kelompok pengrajin dan memberi masukan, serta pernyataan dari Petinggi Desa Wonorejo terkait pemerintah desa memfasilitasi kebutuhan pengrajin, seperti alat produksi, dana, dan bengkel kerja dan menganggarkannya dalam APBDes.

"Semua kebutuhan pengrajin akan difasilitasi oleh pemerintah desa, seperti alat produksi, dana, dan bengkel kerja dan akan dianggarkan dalam APBDes. Tinggal kemauan dari warga saja membentuk kelompok/cluster pengrajin kedepannya." Ucap Handono, S.Pd selaku Petinggi Desa Wonorejo dalam clossing statement nya.

dok. pribadi
dok. pribadi
dok. pribadi
dok. pribadi
Acara ditutup dengan pameran hasil kerajinan limbah kayu yang diproduksi sendiri oleh pembicara yaitu Roni Sukodono dan dilanjutkan foto bersama. Harapan dari kegiatan ini, warga Desa Wonorejo dapat lebih produktif dengan pemanfaatan limbah kayu yang memiliki nilai jual tinggi sehingga mampu meningkatkan perekonomian desa dan mampu bersaing dengan competitor lainnya.

 (Tim Reportase KKN Undip Desa Wonorejo, Jepara)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun