Mohon tunggu...
Ngesti Setyo Moerni
Ngesti Setyo Moerni Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Berusaha mengurangi yang berakibat rusaknya lingkungan, dimulai dari diriku sendiri dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Catatan Kecil Berkunjung ke Kediaman Jokowi di Loji Gandrung Solo

25 Agustus 2012   03:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:21 1830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1402018430432528661

Pinjam Gambar dari Forum  Detik.com Sosok dibalik sukses Jokowi
Lebaran tahun lalu(tahun 2011), saya merasa sangat beruntung karena keinginan  bertemu dengan Walikota Solo yang punya  nama harum serta fenomenal di Indonesia bahkan Manca negara di terima. sebagai muslim tidak ada salahnya kalau bersilaturachmi anjangsana dengan pemilik hati baik, jujur dan mau bekerja keras. Sebenarnya ada open hause untuk masyarakat dihari lebaran itu, tetapi kurang puas kalau jauh-jauh datang hanya untuk bersalaman saling memberi ucapan Selamat Idhul Fitri sudah itu selesai. Saya masih kepingin ngobrol sedikit dan memastikan apa benar kata orang Jokowi itu baik, ramah alias super semanak, bagaimana pandangan kedepan, intelektualitas sikap emosionalnya dan cara mengeluarkan pemikiran kedepan. Dan itu saya dapatkan jelas, gamblang dan aktual.

Tujuan pertemuan dengan Jokowi Walikota Solo adalah, :

Pertama:  Kagum kepada Pemimpin yang mempunyai kiprah lumayan  besar hanya dengan kesederhanaannya, Mau bekerja keras dekat dengan rakyat, mengerti tentang masyarakat kecil karena beliau mencontohi dengan mencintai keluarga kecil dan keluarga besarnya.

Kedua:    Saya ingin ngangsu kawruh tentang lingkungan, karena kebetulan saya giat di lingkungan mengenai sampah, penghijauan, kemanusiaan dan lainya.

Ternyata memang benar Bapak Walikota Solo dekat dengan rakyat kecil terbukti, ketika saya ingin bertemu dan menghadap di Hari Lebaran kedua dengan cepat direspon, Ajudannya  Mas David hanya menanyakan tujuan saya bertemu Walikota Solo. Kemudian waktunya langsung diatur  dan jam satu siang saya diterima Bapak Walikota beserta Ibu di Loji Gandrung Jalan Slamet Riadi, tidak jauh dengan tempat saya tinggal (rumah mertua ) di Belakang bekas Rumah sakit Kadipolo. Tetapi karena didalam ruangan banyak tamu, Ibu Joko meninggalkan kami untuk menemui tamu tamu yang lain. Kesan saya,  pasangan ini sangat lugas dalam menerima siapapun tamu tamunya, walaupun baru dikenalnya, tidak  jaga jarak, Masak saya baru kenal sudah dicium sama Ibu Jokowi? saya mengaca dan intropeksi diri, siapa saya? Alhamdulillah. tidak merasa bahwa saat ini sedang menjadi orang paling tinggi dan orang paling penting di daerahnya. Semua terasa bersahabat dan ramah, kesan pertama saya mereka berdua benar-benar menginspirasi, suami isteri yang lugas.

Suasana bincang bincang dengan Jokowi sungguh menyenangkan tidak pelit membagi Ilmu, semua pengalaman dibuka dengan gamblang, blak-blakan dengan ketawa renyah menyertai pembicaraan kami dari mulai -


  • Memindahkan PKL secara damai dan bersahabat dengan melibatkan kesenian tradisional untuk mengiringi pemindahan tersebut. Agar semua merasa di uwongke maksudnya dihargai apapun status sosialnya. Akhirnya program  yang akan di laksanakan dapat berjalan secara damai, tanpa harus bersitegang urat syaraf apalagi harus menumpahkan darah saling gontok-gontokan mengandalkan kekuasaan, jauh dari hal semacam itu.
  • Membenahi taman-taman yang sudah tidak cantik lagi juga merupakan paket penghijauan  di Kota Solo ini, lampu penerangan jalan terlihat cantik dengan tiang besi yang kekar namun tetap dengan seni ukir yang indah, hampir setiap lorong jalan, tidak terlihat jalan rusak, di tunjang warganya rajin membersihkan halaman dan jalan didepan rumahnya masing masing, sehingga terlihat bersih, tidak selalu mengandalkan Pemerintah setempat, semua merasa memiliki kota ini jadi dengan kesadaran mereka iklas merawat, ini karena Walikotanya memberi contoh perilaku cinta lingkungan.
  • Mengembalikan cinta budaya pakaian tradisional, yang harus dilestarikan dengan keharusan memakai pakaian daerah seminggu sekali, tujuannya apa, agar generasi penerus tidak melupakan pakaian daerahnya,  nanti kalau di klaim oleh negara lain, baru heboh seperti kebakaran jenggot. Kalau diperhatikan sesungguhnya pemikiran Jokowi ini sangat patut untuk diacungi jempol sepuluh. Asyik juga ngantor dengan memakai pakaian daerah, mempunyai daya tarik dan unik.
  • Tentang penanganan sampah di kota Surakarta selama ini masih merupakan tantangan terberat. Rencana membuat TPST terbesar se Asia.  Selama manusia masih hidup, sampah hampir tidak bisa dengan mudah dapat diatasi sampai bersih tuntas. Hanya sekian persen sampah saja yang bisa di atasi, katanya. Sebenarnya kalau manusianya  sendiri yang menjadi sumber produksi sampah menyadari mau mengolah sampahnya sendiri, niscaya sampah sampah itu dapat menjadi sahabat bahkan dapat menjadi sumber penghasilan kalau yang ini kata saya.
  • Semangat kebangsaanya juga sangat tinggi, terbukti memberi suport dan apresiasi kepada anak bangsa dengan menghargai hasil karya  anak SMK yang dapat merakit mobil. Padahal banyak kontroversi atas keputusan Jokowi untuk memesan mobil produk anak bangsa dari kota Solo tersebut. Namun Jokowi tidak peduli terus melangkah memberi semangat yang tinggi kepada anak anak SMK dengan membantu untuk uji Emisi di Puspitek Tangerang Selatan. Siapa lagi yang akan menghargai hasil karya suatu daerah kalau bukan kepala daerahnya dahulu, kemudian publik lainnya.
  • Mencintai Budaya peninggalan Sejarah, tempat-tempat bersejarah di kota Solo wajib di lestarikan. Walau harus berhadapan dengan siapapun, akan tetap dibela secara keras. Masah banyak lagi lainnya.


Kesimpulan saya, tidak salah kalau Jokowi menjadi Pemimpin sebuah kota besar, bahkan jadi Presiden pun dia sangat pantas, nanti pada waktunya saya berdoa untuk itu, dan beliau sangat mumpuni sekali, bahkan bisa menjadi contoh bagi warganya, apabila menghadapi segala sesuatu tidak harus di hadapi dengan hati panas atau emosi tinggi apalagi dengan berapi-api, keep kalm jangan sampai ada tindak kekerasan, cukup dengan musyawarah mufakat dan kepala dingin hati jernih.

Jokowi sangat tegas, tercermin dari cara mengakhiri pertemuan dengan saya, tidak mengusir dan menyombongkan diri bahwa masih banyak tamu-tamu yang menunggu, dengan beberapa kode saya paham apa maksud Jokowi dan saya merespon untuk pamit. Semoga kau tetap menjadi pemimpin yang amanah tetap rendah hatii, tegas disiplin tidak Arogan, itu kunci sukses pemimpin.

Saya, dari Tangerang Selatan hanya bisa berdoa, agar Bapak Joko Widodo  menjadi DKI Satoe. Selamat Berjoeang.

-Ngésti Setyo Moerni

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun